Krjogja.com - YOGYA - Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul Van Gastel, mengungkap alasan timnya jarang menggelar sesi latihan di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, meski stadion tersebut menjadi kandang resmi Laskar Mataram di kompetisi musim ini. Menurut pelatih asal Belanda itu, jarak menjadi pertimbangan utama PSIM tak mengambil waktu berlatih untuk menyesuaikan diri dengan karakter rumput dan tanah di SSA.
Van Gastel menilai perjalanan ke Bantul terlalu jauh untuk dijadikan lokasi latihan rutin. "Tidak, terlalu jauh," ungkap Van Gastel tersenyum sembari bercanda dengan wartawan
Van Gastel menjelaskan, PSIM memiliki opsi lain untuk berlatih di beberapa lokasi yang lebih dekat, seperti Mandala Krida dan YIS di Sleman. Kondisi lapangan yang baik di tempat tersebut juga membuatnya merasa tidak perlu memaksakan tim untuk berlatih di Bantul.
"Sekarang kami bisa berlatih di sini (Mandala Krida) dan kami juga bisa berlatih di YIS. Bagi saya, itu sudah baik. Jadi, kami tahu kondisi stadion di Bantul seperti apa. Kami tidak perlu berlatih di sana setiap saat," lanjutnya.
Van Gastel menambahkan, satu-satunya alasan PSIM pernah berlatih di SSA sebelumnya adalah karena adanya pergantian rumput lapangan yang baru selesai. Saat itu, tim sengaja menjajal permukaan baru stadion sebelum menjalani laga kandang perdana musim ini.
"Kami memang pernah latihan di sana sebelum pertandingan pertama di kandang, karena waktu itu mereka baru mengganti lapangan. Itu alasannya," jelasnya.
Menanggapi agenda jeda internasional yang saat ini sedang dilakoni PSIM, Van Gastel menyebut akan menggelar laga uji coba melawan tim lain satu kali. Namun, ia tak menyebut tim mana yang akan dihadapi dalam ujicoba itu. (Fxh)