Menang Lawan Persijap, Pelatih PSBS Curhat Belum Gajian 2,5 Bulan

Photo Author
- Kamis, 27 November 2025 | 22:10 WIB
Divaldo Alves saat beri pernyataan (Harminanto)
Divaldo Alves saat beri pernyataan (Harminanto)



Krjogja.com - SLEMAN - PSBS Biak berhasil mengalahkan tamunya, Persijap Jepara dalam lanjutam BRI Super League 2025/2026 di Stadion Maguwoharjo, Kamis (27/11/2025) malam dengan skor 3-2. Kemenangan tersebut menjadi yang kedua kalinya bagi Tim Badai Pasifik di Sleman.

Gol PSBS dicetak oleh Alfonsus Ruyery (7), Luquinhas (53) dan Heri Susanto (60). Sementara gol Persijap dicatat oleh Carlos Franca (37) dan Araujo Brito (76).

Baca Juga: CSR Pertamina Lewat TJSL Patra Jasa, Patra Malioboro Bantu Sanitasi Air Bersih

Usai laga, Pelatih PSBS Biak Divaldo Alves, mengaku sangat senang dengan kemenangan di kandang. Ia mengakui fokus anak asuhnya lebih baik di pertandingan kali ini dan bisa memenangkan pertandingan.

"Kami ingin menang, agresif sejak awal dan bertahan tinggi. Kami bisa cetak gol cepat. Lawan sempat menyamakan kedudukan namun kami berusaha kuasai tempo. Kami babak kedua determinasi tinggi, dan mendapat gol. Kami tunggu mereka karena kalah pasti ingin agresif. Kami cetak gol ketiga lewat Hersus. Persijap tetap fight sampai akhir dan bisa cetak satu gol dari penalti. Lawan spartan hari ini," tandasnya.

Divaldo juga menceritakan bahwa anak asuhnya mengalami situasi tidak baik dalam beberapa bulan terakhir. Tak lain tak bukan adalah gaji yang tertunggak belum terbayarkan.

Baca Juga: Program Pengimbasan ToT 2025: Terobosan UIN Suka - Baznas RI dalam Literasi Keagamaan Difabel Tunarungu

"Kami punya beberapa situasi mental di internal, terjadi di beberapa situasi. Ada beberapa hal di belakang fokus kami semua. Ada situasi gaji yang harus diselesaikan. Saya dua bulan setengah belum gajian, ada juga pemain yang 30 persen 40 persen. Namun kita percaya manajemen selesaikan itu secepatnya," curhat Divaldo.

Divaldo juga berharap, selain persoalan gaji, manajemen PSBS juga menuntaskan persoalan dengan pemain-pemain asing lama yang membuat muncul adanya Registration Banned FIFA. Ia ingin menambah pemain untuk mewujudkan harapan bertahan di Super League musim depan.

"Registration banned FIFA, ini mimpi buruk semua pelatih di dunia, karena tidak bisa memperbaiki dan menambah pemain. Ini pasti buruk. Tapi manajemen sedang berusaha selesaikan. Ini manajemen lama bukan yang sekarang. Ini sangat sulit tapi saya percaya dengan pemain yang ada, meski harus tetap ada evaluasi dan perbaikan," pungkasnya. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

X