Krjogja.com - YOGYA - Presiden Brajamusti, Muslich Burhanudin Thole, menanggapi kondisi sepinya penonton di Stadion Sultan Agung (SSA) saat PSIM tampil sebagai tuan rumah BRI Super League 2025/2026. Ia tak menampik hal tersebut menjadi pembahasan serius di ruang suporter dan berharap pemasangan lampu tambahan di SSA sebagai menjadi langkah positif untuk memaksimalkan pertandingan malam hari guna merangkul lebih banyak suporter hadir.
Seperti diketahui pemasangan lampu tambahan SSA sudah selesai dilaksanakan pada 6 Desember 2025. Kini penerangan stadion di Bulak Pacar Bantul tersebut semakin terang, diharapkan memenuhi standar lux I League.
Baca Juga: Begini Kata Wisatawan Soal Bajaj Maxride di Jogja
Menurut Thole, laga malam berpotensi menarik lebih banyak penonton dibandingkan jadwal sore. "Banyak yang bekerja dan tidak sempat nonton sore, semoga kalau main malam bisa menonton langsung dan meramaikan stadion," ungkapnya, Senin (8/12/2025).
Thole menilai di sisi lain kondisi ini dipengaruhi oleh perubahan budaya setelah PSIM promosi ke Super League. Menurutnya, suporter terpesona dengan para pemain dan permainan di Super League yang levelnya jauh di atas Liga 2 sehingga mereka lebih terfokus menyaksikan laga.
"Kita culture shock, lama di Liga 2 terus ke Liga 1. Di selatan era lebih muda, terpesona melihat pemain-pemain yang hanya dilihat di tv sekarang bisa dilihat langsung. Ya ini proses yang kami hadapi. Kami akui, belum bisa berperan maksimal suport sepanjang 90 menit. Kita akui juga kreativitas berkurang," ungkap Thole.
Baca Juga: Sadar Jadi Tonggak Penting, Eko Suwanto Terus Kuatkan Program Sinau Pancasila di DIY
Meski begitu, ia menegaskan komunikasi dengan generasi muda suporter terus dilakukan. Thole bersama pengurus Brajamusti membuka ruang bagi para suporter muda untuk memberikan ide dan masukan.
"Tetap kita sampaikan ke yang muda-muda juga. Kami terbuka dan siap mendengarkan, bersinergi," tuturnya.
Seperti diketahui pula dalam beberapa pertandingan kandang yang dimainkan sore hari di SSA, jumlah penonton PSIM hanya berada di kisaran 4 ribu saja. Jumlah tersebut jauh di bawah tiket yang dijual yakni 9 ribu.
Hal ini menjadi perhatian banyak elemen. Apalagi saat away ke Jakarta, lebih dari 5 ribu suporter PSIM ikut serta dan kuota yang diberikan TheJak habis terjual.
Thole juga mengakui adanya dinamika di kalangan suporter, khususnya di tribun timur yang belakangan menunjukkan gerakan baru. Ia tak menpersoalkan dan mendukung langkah tersebut, dengan harapan besar memantik energi positif untuk seluruh sisi tribun.
"Ketika ada movement di tribun timur, itu menjadi pemicu dan akan menjadi pemantik lainnya. Saya mengobrol dengan teman-teman yang bergerak dan sepakat bahwa tujuannya sama-sama baik, untuk meramaikan stadion saat PSIM menjalani laga kandang," tandas Thole.
Thole meyakini laga malam dapat memberikan energi lebih pada suporter dalam mendukung PSIM. Ia pun berharap atmosfer SSA kembali solid sebelum putaran kedua bergulir.
"Saya yakin ini akan segera kembali, sebelum putaran kedua. Saya siap suport untuk movement adik-adik generasi sekarang, saya siap suport. Terpenting semua untuk PSIM," pungkasnya. (Fxh)