Krjogja.com – MADRID – Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, memberikan pujian besar kepada pemain Real Madrid, Rodrygo, setelah laga krusial Liga Champions di Santiago Bernabeu, Kamis (11/12/2025).
Pertandingan yang berakhir dengan kemenangan The Citizens 2–1 ini tidak hanya menyuguhkan persaingan taktik yang ketat, tetapi juga adegan apresiasi profesional dari sang manajer terhadap bintang Brasil itu.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Guardiola berkomentar bahwa Rodrygo adalah pemain di tingkat yang sangat tinggi dan secara langsung menyampaikan kata-kata dukungan kepada sang winger setelah peluit akhir.
Meski Real Madrid kalah, Guardiola menyatakan kekagumannya pada kualitas dan performa Rodrygo yang membuka skor bagi timnya sebelum City membalikkan keadaan.
“Aku mendatangi Rodrygo dan berkata kepadanya, pemain yang luar biasa, performanya sangat baik,” kata Pep, dikutip dari Instagram resmi Fabrizio Romano, Kamis (11/12/2025).
Baca Juga: Yusaku Alami Cedera Minor Usai PSIM Dijamu Persija, Van Gastel Beri Waktu Istirahat Lebih Banyak
Momen tersebut kemudian menjadi viral dan memicu perbincangan di kalangan media serta fans, termasuk spekulasi bahwa Guardiola masih mengagumi potensi Rodrygo dan terus memantau perkembangannya, terutama setelah nama pemain itu sempat dikaitkan dengan Manchester City pada bursa transfer Agustus sebelumnya.
“Rodrygo telah mencetak 5 gol ke gawang Manchester City di sepanjang karirnya. Gol kemarin membuatnya memecahkan rekor buruk setelah 32 gol tanpa laga bersama Real Madrid,” terang Fabrizio Romano.
“Sebelumnya, Pep ingin mendatangkan Rodrygo ke Manchester City, tetapi tidak ada kesepakatan yang tercapai antara dua klub untuk membuat transfer tersebut terjadi,” tambahnya.
Lebih lanjut, walau timnya berhasil meraih tiga poin penting di Liga Champions, Guardiola sendiri mengakui bahwa pertandingan berlangsung jauh dari mudah. Ia menyebut Rodrygo sebagai salah satu pemain yang sering menyulitkan lini tengah dan pertahanan City, terutama sebelum gol pembuka The Citizens datang.
“Setiap kali kami kehilangan bola, mereka menghukum kami, terutama dengan Rodrygo berkali-kali," jelas pelatih berusia 54 tahun tersebut. (*)
