Krjogja.com - YOGYA - Peristiwa tidak menyenangkan yang terjadi di akhir laga PSIM melawan Persijap, Selasa 2 Oktober kemarin menjadi perhatian banyak pihak. Kejadian bermula saat wasit Rihendra Purba meniup peluit akhir satu setengah menit lebih awal dari masa perpanjangan waktu yang ditentukan 5 menit.
Kekecewaan membuat pemain, official PSIM masuk ke lapangan mempertanyakan situasi tersebut. Begitu pula penonton yang masuk ke dalam lapangan, ikut mempertanyakan keputusan wasit, yang hal tersebut jelas melanggar aturan pertandingan.
Pertandingan yang disiarkan langsung di televisi nasional tersebut menjadi sorotan tentu saja. Di satu sisi ada harapan perbaikan kinerja wasit karena ia meniup peluit lebih cepat dari waktu tambahan. Namun di sisi lain, pelanggaran aturan pertandingan di mana penonton masuk, juga lemparan benda ke arah lapangan tentu menjadi catatan bagi Komite Disiplin PSSI.
Beruntung saat itu tidak terjadi kekerasan pada pengadil pertandingan karena panpel dan tim PSIM sigap membawa keluar suporter yang masuk ke lapangan. Tidak lama suasana kembali tenang hingga lagu Aku Yakin Dengan Kamu selesai berkumandang.
Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan PSIM, Wendy Umar Senoaji mengatakan pihaknya sangat menyesalkan kejadian pada pertandingan PSIM menghadapi Persijap dari sisi penyelenggaraan. Pihaknya kini menanti sanksi dari Komdis PSSI yang kemungkinan akan turun melihat laporan kejadian.
"Kejadian kemarin sangat kita sesalkan dalam hal penyelenggaraan pertandingan. Apapun nanti bentuknya baik itu peringatan keras atau sanksi denda dari federasi (PSSI( akan menjadi pembelajaran berharga bagi Panpel, manajemen dan rekan-rekan suporter," ungkap Wendy, Jumat (4/10/2024).
Wendy mewakili Panpel PSIM juga berharap peristiwa tidak menyenangkan yang terjadi di laga melawan Persijap adalah yang terakhir.
"Kami bersama-sama semua pihak selalu melakukan evaluasi agar kedepan penyelenggaraan semakin baik lagi," pungkasnya. (Fxh)