Krjogja.com - YOGYA - Manajer PS HW UMY, tim wakil DIY di Liga 4 nasional, Agus Ferianto menyesalkan drawing Liga 4 yang tidak transparan dan profesional yang viral tersebar di jejaring online seluruh Indonesia. PS HW berharap drawing ulang bisa transparan dan profesional serta peristiwa tak baik tersebut tidak pernah terulang lagi di kemudian hari.
"Kalau kami tidak cuma diulang sebenarnya itu harus diusut tuntas sekalian kalau mau memperbaiki sepakbola Indonesia. Ya apalagi kan saya orang Jogja artinya juga malu. Kami ini sebenarnya tidak mau mendesak Mas Dessy mundur cuma kan biar masyarakat yang melihat," ungkapnya dihubungi, Minggu (13/4/2025).
Baca Juga: 6 Rekomendasi Soto Lenthok di Jogja Cocok untuk Sarapan Pagi
PS HW UMY yang membawa semangat Muhammadiyah diakui Agus merasa kecewa karena telah membiayai sepa bola dengan sekuat tenaga namun diperlakukan tidak dengan asas fair play. "Apalagi kami juga di Muhammadiyah, kalau Muhammadiyah itu kan jadi lucu atau jadi aneh," tambahnya.
PS HW UMY dikatakan Agus berharap pelaksanaan drawing ulang dilakukan secara transparan, profesional. Apa yang dikatakan Ketua Umum PSSI, Erik Thohir untuk menjaga integritas harus dilaksanakan.
"Karena kami Liga 4 itu kan sebagai ekosistem level terendah sepakbola Indonesia. Maka dari situlah kami belajar fair play yang benar. Tidak semena-mena terus kami dipermainkan seperti itu," lanjutnya.
Baca Juga: Syawalan Alumni SMPN 6 Yogyakarta Sekaligus Pergantian Kepengurusan, Joko Hastaryo Jadi Ketua
Di sisi lain PS HW UMY tampaknya hendak berpikir ulang untuk mengikuti kompetisi liga. Arah keberpihakan Muhammadiyah pada sepakbola akan dititikberatkan pada pembinaan usia dini lewat sekolah sepakbola
"Ke depan kami berpikir ulang. Kemarin juga pimpinan-pimpinan Muhammadiyah juga menyatakan seperti itu. Kami mau kompetisi seperti itu mending kami cari bibit-bibit untuk sekolah sepak bola saja ibaratnya kalau seperti itu. Toh kami juga tidak mencari untung di sepak bola, kami hanya memberi ruang anak-anak kita berkompetisi dan berprestasi," pungkasnya. (*)