sepakbola

PSS Tak Bisa Menang di Laga Perdana Maguwoharjo, Sisa Lima Laga, Begini Kata Pieter Huistra

Jumat, 18 April 2025 | 03:26 WIB
Pemain PSS terjatuh dalam upaya meraih poin dalam laga Liga 1 2024/2025 yang berakhir kekalahan dari Dewa United 0-1. (Foto IG PSS Sleman)



Krjogja.com - SLEMAN - PSS Sleman harus menelan pil pahit saat melakoni laga perdana di Stadion Maguwoharjo, Kamis (17/4/2025) malam. Super Elja kalah dari Dewa United dengan skor tipis 0-1.

Perjalanan PSS semakin terjal di sisa lima laga. Mereka masih berada di posisi paling buncit dan harus menghadapi tim-tim yang cukup berat.

9 hari lagi PSS melawat ke kandang Persib Bandung, tim yang sedang getol berjuang back to back juara Liga 1. Tentu menjadi laga away yang tak mudah untuk paling tidak membawa pulang satu poin dari tanah Pasundan.

Melawan Dewa United, sebenarnya PSS bermain apik di paruh pertama. Mereka bisa mengimbangi Dewa bahkan menciptakan beberapa peluang yang sayangnya tak berbuah gol.

Baca Juga: Wabup Sleman Ungkap Sudah Lengkapi Fasilitas Maguwoharjo, Berharap PSS Bertahan di Liga 1

Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink pun mengakui bahwa timnya kesulitan pada babak pertama menghadapi PSS. Beruntung mereka bisa menciptakan satu gol menit 29 melalui Alexis Messidoro.

Lepas gol tersebut, barulah permainan PSS goyah. Anak-anak Sleman seperti kehilangan semangat, terlebih setelah dua pemain asing yakni Cleberson dan Betinho ditarik keluar karena cidera.

Pelatih PSS, Pieter Huistra, sampai-sampai merasa kesulitan saat situasi itu terjadi. Saat tanya jawab dengan wartawan, ia meminta wartawan membayangkan bagaimana situasi kehilangan dua pemain penting saat babak pertama belum selesai.

"Di babak pertama kami bermain bagus mendapat banyak peluang berbahaya. Dewa mendapat satu kesempatan dan mereka mencetak gol. Tapi kemudian dua pemain kami cidera yakni Cleberson dan Betinho, kami kehilangan dua pemain penting di babak pertama," ungkap Huistra.

Di sisi lain, Huistra juga kecewa dengan kepemimpinan wasit Muhammad Taqi Al Jaafari Bin Jahari asal Singapura. Terlebih saat PSS menerima hukuman penalti dan wasit tidak melakukan cek VAR, berbeda ketika keputusan penalti PSS pada babak pertama yang akhirnya digugurkan VAR.

"Penalti terakhir tadi lelucon, ini menunjukkan bahwa kita tak perlu wasit Singapura. Kami berikan kredit untuk Alan yang memberikan penyelamatan penting. Saya sangat kecewa, dengan keputusan wasit. Saya di sini, 4 dari 6 pertandingan selama saya di sini, selalu ada keputusan merugikan. Penalti terakhir wasit tidak mengecek VAR, bagaimana dia tahu itu penalti. Keputusan selalu merugikan PSS," tegas pelatih asal Belanda ini.

PSS kini memiliki waktu sembilan hari sebelum melawat ke Persib Bandung. Badai cidera, ditambah keharusan mendapat poin, menjadi pekerjaan rumah tidak mudah bagi Laskar Sembada.

"Kami punya sembilan hari sebelum pertandingan selanjutnya. Kami akan berusaha lebih baik, kinerja tim medis PSS harus bekerja dengan baik. Kami tinggal punya kelompok kecil ada pemain senior dan dan muda. Keduanya punya faktor penting untuk PSS. Lima pertandingan sisa, kami harus kerja keras melawan Persib dan setelah itu bermain melawan tim dua yang juga berjuang dari zona degradasi. Kami harus mendapatkan poin. Kami harus tetap percaya, menjaga mental positif dan berusaha berkembang. Ini satu-satunya cara untuk bisa keluar dari situasi ini," pungkas Huistra.

Tags

Terkini