Krjogja.com - YOGYA - Situasi tidak mengenakkan yang terjadi pada tim-tim musafir di Liga 1 musim ini menjadi perhatian serius bagi PSIM. Laskar Mataram yang baru kali pertama kembali mentas di kasta tertinggi Indonesia setelah 18 tahun, berusaha keras agar tetap bisa berkandang di Stadion Mandala Krida.
Seperti diketahui, Stadion Mandala Krida masih belum memenuhi syarat penyelenggaraan pertandingan karena tak memiliki lampu dan kursi single. Pertama yang harus dipenuhi yakni lampu stadion sebagai syarat utama penyelenggaraan laga di Liga 1.
Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan PSIM, Wendy Umar Senoaji mengkonfirmasi bahwa manajemen memperhatikan secara serius terkait homebase bagi tim di Liga 1. Saat ini diakui Wendy, manajemen di bawah Liana Tasno terus melakukan penjajakan pada investor yang ingin berkolaborasi untuk melengkapi fasilitas Mandala Krida.
Baca Juga: UTBK-SNBT 2025 di ISI Yogyakarta Diikuti 4.247 Peserta
"Seperti kita tahu Ngarsa Dalem, bapak Gubernur DIY sudah mempersilahkan kita untuk bersinergi dengan pihak ketiga untuk melengkapi fasilitas Mandala Krida. Saat ini Ibu Liana Tasno juga terus bergerak di Jakarta untuk mencari investor dan sudah ada beberapa yang tertarik. Ini tentu tetap menjadikan Mandala Krida sebagai opsi untun jangka pendek, selain jangka menengah bagi PSIM," ungkap Wendy, Kamis (24/4/2025).
PSIM menyadari bahwa menjadi tim musafir akan membawa cukup banyak konsekuensi di mana jarak pemain ke venue pertandingan semakin jauh, cost bertambah juga fokus dukungan pandemen PSIM yang mungkin saja terganggu. Inilah mengapa manajemen PSIM mempertimbangkan opsi stadion-stadion yang secara jarak tidak jauh, apabila memang Mandala Krida belum bisa digunakan di awal musim.
"Manajemen PSIM masih terus mengusahakan, semoga sebelum liga bergulir nanti, sudah ada kepastian. Harapannya bisa Mandala Krida dan terus diusahakan, kalaupun belum kita akan cari opsi sembari berkoordinasi dengan manajemen, PT LIB dan PSSI. Informasi terakhir sudah ada investor yang tertarik," tambah Wendy.
Baca Juga: Soal Saudi Vision 2030, Indonesia Harus Adaptif
PSIM sendiri sudah mendapatkan lisensi klub dari PT LIB yang menjadi syarat keikutsertaan di Liga 1. Hal ini penting untuk mempersiapkan diri menyambut kompetisi di kasta tertinggi sejak 18 tahun silam.
Selain itu PSIM juga mulai mempersiapkan training ground dan tim usia muda untuk Elite Pro Academy. Erwan Hendarwanto, pelatih pembawa juara Liga 2 didapuk sebagai direktur akademi untuk mengembangkan anak-anak muda Jogja, sekaligus asisten pelatih tim senior. (Fxh)