Krjogja.com - Barcelona Vs Real Madrid, Minggu (11/5/2025), bukan sekadar El Clasico. Ini laga penentuan nasib. Ketika trofi La Liga tinggal sejangkauan tangan, satu gol bisa mengubah segalanya.
La Liga 2024/2025 mencapai titik kulminasi. Estadi Olimpic Lluis Companys jadi panggung dramatis saat pemuncak klasemen Barcelona menjamu rival abadi, Real Madrid, di pekan ke-35. Kick-off pukul 21.15 WIB, disiarkan live streaming di Vidio.
Hanya empat poin yang memisahkan kedua raksasa. Dengan tiga laga tersisa, El Clasico kali ini tak ubahnya partai final lebih awal. Bagi Barcelona, kemenangan bisa berarti satu tangan di trofi. Bagi Madrid, ini adalah tali terakhir dalam perburuan gelar.
Baca Juga: Perkuat Efisiensi dan Aksesibilitas Layanan, BTN Terapkan Penataan Strategis Jaringan Kantor
Barcelona: Luka Eropa, Fokus Domestik
Kekalahan menyakitkan dari Inter Milan di semifinal Liga Champions membekas. Setelah unggul, Blaugrana dipaksa menyerah lewat extra time. Ambisi treble pupus, meninggalkan skuad Hansi Flick kelelahan dan terpukul secara mental.
Kini, mereka harus bangkit. El Clasico datang di saat paling rentan, ketika rotasi terbatas dan daftar cedera kian panjang. Absennya Kounde, Daniel Rodrigues, dan Bernal menipiskan lini belakang. Pablo Torre dan Alejandro Balde pun belum pasti bisa tampil.
Tumpuan jatuh pada Lamine Yamal, Pedri, dan Raphinha. Terutama Yamal—ajaib di usia 17, tajam di panggung besar. Fleksibilitasnya di sisi kanan bisa jadi kartu truf Barca untuk menembus lini Madrid yang keropos.
Baca Juga: Rakerkonprov Apindo DIY 2025, Bangun Pusat UMKM dan Motivasi Pelaku UMKM Naik Kelas
Real Madrid: Momentum & Misi Terakhir
Kemenangan atas Celta Vigo memberi Madrid napas panjang. Empat kemenangan beruntun jadi modal kepercayaan diri anak-anak asuh Carlo Ancelotti. Namun badai cedera belum berlalu.
Hilangnya Alaba, Militao, Rudiger, Carvajal, dan Mendy memaksa eksperimen: Tchouameni digeser ke jantung pertahanan, Valverde ke kanan. Solusi darurat ini rentan, tapi Madrid masih punya senjata utama: Kylian Mbappé.
Dengan 36 gol musim ini, Mbappé jadi simbol harapan Los Blancos. Kombinasinya bersama Bellingham dan Vinicius adalah mimpi buruk bagi garis pertahanan tinggi milik Flick.
Yamal vs Mbappé: Generasi Baru, Perang Bintang