Krjogja.com - BANTUL - PSIM mendapatkan pengalaman berharga dari latihan bersama Persis Solo di Stadion Sultan Agung Bantul, Sabtu (19/7/2025) sore. Laskar Mataram kalah tipis 0-1 lewat sebiji gol pemain Laskar Sambernyawa, Zanadin Faris.
Pelatih PSIM, Jean-Paul Van Gastel, menilai permainan timnya mengalami peningkatan meski masih belum sesuai harapan terlebih di babak pertama. Ia melihat ada perbedaan kualitas permainan pada dua babak yang nantinya akan dijadikan bahan evaluasi performa tim.
"Saya melihat dua babak yang berbeda. Saya pikir babak pertama, Solo sedikit lebih baik dari kami, dan babak kedua sebaliknya. Saya berbicara dengan para pemain saat turun minum. Saya pikir kami tidak bermain dengan baik di babak pertama," ungkap Coach JP dalam siaran tertulis klub.
Baca Juga: 25 Tahun TPA Al Irsyad, Bumikan Cinta Alquran Sejak Dini
Meski kalah secara skor, Coach JP melihat permainan timnya semakin baik. Para pemain bersikap positif dengan komunikasi dan kekompakan yang baik.
"Tetapi kemudian, saya suka melihat beberapa sikap, seperti kami tetap bersatu, seperti bertahan dengan kompak, bertindak seperti sebuah tim, berkomunikasi satu sama lain. Babak kedua jauh lebih baik. Mereka tetap bersatu, kami menciptakan beberapa peluang, dan bahkan kami seharusnya bisa menciptakan lebih banyak peluang," tambahnya.
Coach JP saat ini mulai memiliki pandangan siapa pemain-pemain yang akan menjadi pilar 11 pertama. Meski belum menyebutkan secara detail, namun JP mulai menata dalam latihan-latihan ke depan.
"Saya dan staf saya, kami harus memikirkan pemain mana yang akhirnya akan bermain sebagai 11 pemain inti," pungkasnya.
Sementara Pelatih Persis yang juga asal Belanda, Peter de Roo mengatakan bahwa pertandingan menghadapi PSIM membawa manfaat besar bagi timnya menyambut Super League. Timnya tampil agresif dan dirasa cukup baik meski ada beberapa nama yang baru bergabung seminggu lalu. (Fxh)