sepakbola

Ansyari Lubis Kupas Strategi PSS Comeback dari Persiba Balikpapan, Perubahan Cepat di Babak Kedua

Selasa, 16 September 2025 | 09:05 WIB
Ansyari Lubis bersama Riko Simanjuntak saat beri pernyataan pada media (Harminanto) ((Harminanto))


Krjogja.com - SLEMAN - PSS mencatat tiga poin perdana Pegadaian Championship 2025/2026 grup timur saat menjamu Persiba Balikpapan, Senin (15/9/2025) malam. Modal kemenangan berharga Super Elja dengan perjalanan panjang 26 pertandingan ke depan.

Permainan PSS tak berkembang di babak pertama dan tertinggal 0-1 lewat gol penalti penyerang Persiba, Takumu Nishihara. Permainan berjalan cukup lambat bagi PSS dan di sisi lain membuat Persiba leluasa mengembangkan strategi.

Namun perubahan terjadi di babak kedua setelah PSS melakukan pergantian pemain menarik M Fariz dan Kim Kurniawan, memasukkan Arda Alfareza juga Ichsan Pratama. Dominicus Dion diubah menjadi gelandang sayap, lalu menaruh Syaiful Djoge sebagai bek kanan.

Baca Juga: Wamen Diktisaintek Prof Fauzan: Mahasiswa Zilenial Jadi Penopang Utama Indonesia Emas 2045

Perubahan tersebut positif, permainan semakin lebih baik dan bola bergulir dengan lebih cepat. Dua gol diciptakan Cleberson serta Gustavo Tocantins membawa kemenangan perdana bagi PSS.

Pelatih PSS, Ansyrari Lubis mengungkap bahwa perubahan PSS dilakukan sejak 10 menit terakhir di babak pertama di mana lawan mulai turun stamina. PSS mulai melakukan tekanan dan dinilai cukup sukses untuk diteruskan di babak kedua.

"Karena itu kita tarik dan mengganti pemain yang lebih segar. Kita dorong Dion untuk melebar, supaya kita menekan dan itu yang harus terus dilakukan. Di babak pertama itu tidak terjadi dan di babak kedua, itu yang kita harapkan. Ichsan (Pratama) juga lebih menekan. Ketika lawan kehilangan bola, attacking midfield itu langsung menekan," ungkap Ansyari.

Baca Juga: Wamen Diktisaintek Prof Fauzan: Mahasiswa Zilenial Jadi Penopang Utama Indonesia Emas 2045

Pada babak pertama, diakuinya PSS bermain dengan tempo lambat dan membuat lawan bisa mengembangkan permainan. Tekanan intens juga tak dilakukan sehingga Persiba Balikpapan bisa mudah menguasai bola.

"Di babak pertama kami kurang cepat mengalirkan bola. Kita tidak banyak menekan lawan dengan intens, sehingga alur permainan jadi lambat. Babak kedua kami lakukan perubahan taktik, langsung high press, semua pemain harus bekerja kolektif, begitu kalah bola langsung rebut. Secepatnya kita lakukan. Ini yang membuat pemain lebih percaya diri," tandas Ansyari.

Dalam pertandingan pertama ini, seluruh coaching staff termasuk Pieter Huistra tak bisa turun di bench pemain mendampingi langsung karena aturan liga mensyaratkan seluruh elemen tim di bench adalah WNI. Pieter bersama staf asing berada di tribun VIP dan memberikan masukan serta arahan dengan walkie talkie.

Baca Juga: Polytron Superliga Junior 2025: Adu Gengsi Pebulutangkis Muda dari Delapan Negara, Total Hadiah Rp1,4 Miliar

Di laga kedua, PSS akan bertandang ke Persiku Kudus. Persiku sendiri mengejutkan mengalahkan PSIS dengan skor telak 0-4 di Jatidiri. (Fxh)

Tags

Terkini