Krjogja.com - SLEMAN - Kiper Persebaya Surabaya, yang juga anggota timnas Indonesia, Ernando Ari Sutaryadi, kembali menunjukkan kelasnya dalam laga sengit kontra PSBS Biak di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (24/10/2025) kemarin.
Meski Persebaya harus bermain dengan sembilan pemain sejak babak kedua, Bajol Ijo tetap mampu menahan imbang 0-0 berkat penampilan gemilang sang penjaga gawang.
Dalam pertandingan tersebut, Leo Lelis dan Michael Tata diganjar kartu merah setelah melakukan pelanggaran keras. Situasi itu membuat PSBS terus menekan dengan waktu 45 menit lebih.
Dalam pertandingan tersebut, Leo Lelis dan Michael Tata diganjar kartu merah setelah melakukan pelanggaran keras. Situasi itu membuat PSBS terus menekan dengan waktu 45 menit lebih.
Namun, serangan demi serangan berhasil digagalkan Ernando dengan sejumlah penyelamatan brilian yang menuai pujian, bahkan dari kubu lawan.
"Kita sudah pelajari semua PSBS Biak itu. Jadi, saya dan Coach Felipe serta teman-teman bekerja keras latihan untuk pertandingan ini," ungkap Ernando usai laga.
Kiper timnas Indonesia itu mengakui sempat gugup di awal pertandingan hingga membuat kesalahan cukup fatal. Namun, ia mampu segera bangkit dan menunjukkan ketenangan di bawah mistar.
"Kita karena ingin sekali menang mungkin enggak bisa kontrol emosional. Gugup itu pasti, karena kemarin habis kalah. Tapi pada akhirnya, alhamdulillah, bisa fokus dan blunder itu enggak jadi gol dan bisa sampai akhir. Saya terus mawas diri dan menyemangati diri sendiri sepanjang pertandingan," ucapnya.
Menariknya, pelatih PSBS Biak, Divaldo Alves, turut memberikan apresiasi terhadap performa Ernando yang dianggap tampil luar biasa dan menjadi faktor utama Persebaya terhindar dari kekalahan. Divaldo mengakui timnya sangat kesulitan menembus Persebaya meski lawan hanya bermain dengan 9 orang di lapangan.
"Ernando sangat bagus sekali dan bisa menyelamatkan gawangnya dari serangan kami. Kami sudah berusaha tapi sulit sekali menembus gawang Persebaya," pungkas Divaldo.
PSBS Biak belum bisa keluar dari peringkat 16 klasemen dengan poin 6. Badai Pasifik yang kini berkandang di Sleman harus segera bangkit jika tidak mau terpuruk lebih dalam di tabel klasemen.
Biak sendiri kini disulitkan lagi dengan Registration Banned dari FIFA karena kasus pemutusan kontrak dengan pemain asing pada musim sebelumnya. Jika tak bisa memperbaiki skuad setidaknya pada tengah musim nanti, akan menjadi hal sulit bagi Biak di kompetisi BRI Super League 2025/2025 ini. (Fxh)
"Kita sudah pelajari semua PSBS Biak itu. Jadi, saya dan Coach Felipe serta teman-teman bekerja keras latihan untuk pertandingan ini," ungkap Ernando usai laga.
Kiper timnas Indonesia itu mengakui sempat gugup di awal pertandingan hingga membuat kesalahan cukup fatal. Namun, ia mampu segera bangkit dan menunjukkan ketenangan di bawah mistar.
"Kita karena ingin sekali menang mungkin enggak bisa kontrol emosional. Gugup itu pasti, karena kemarin habis kalah. Tapi pada akhirnya, alhamdulillah, bisa fokus dan blunder itu enggak jadi gol dan bisa sampai akhir. Saya terus mawas diri dan menyemangati diri sendiri sepanjang pertandingan," ucapnya.
Menariknya, pelatih PSBS Biak, Divaldo Alves, turut memberikan apresiasi terhadap performa Ernando yang dianggap tampil luar biasa dan menjadi faktor utama Persebaya terhindar dari kekalahan. Divaldo mengakui timnya sangat kesulitan menembus Persebaya meski lawan hanya bermain dengan 9 orang di lapangan.
"Ernando sangat bagus sekali dan bisa menyelamatkan gawangnya dari serangan kami. Kami sudah berusaha tapi sulit sekali menembus gawang Persebaya," pungkas Divaldo.
PSBS Biak belum bisa keluar dari peringkat 16 klasemen dengan poin 6. Badai Pasifik yang kini berkandang di Sleman harus segera bangkit jika tidak mau terpuruk lebih dalam di tabel klasemen.
Biak sendiri kini disulitkan lagi dengan Registration Banned dari FIFA karena kasus pemutusan kontrak dengan pemain asing pada musim sebelumnya. Jika tak bisa memperbaiki skuad setidaknya pada tengah musim nanti, akan menjadi hal sulit bagi Biak di kompetisi BRI Super League 2025/2025 ini. (Fxh)