Krjogja.com - SLEMAN - Pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM di DIY cukup pesat pascapandemi. Berbagai jenis usaha mengalami pemulihan, atau bahkan peningkatan permintaan, seperti sentra kerajinan tangan, fesyen, dan industri makanan olahan.
Pemulihan sektor UMKM perlu diikuti dengan kemampuan bersaing di pasar yang lebih luas, termasuk level nasional dan bahkan global. Demikian dikatakan Anggota DPR RI Dapil DIY Subardi saat menggelar pembekalan kepada pelaku UMKM di kawasan Godean Sleman. Legislator Partai NasDem itu mengundang para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah untuk mengikuti sosialisasi bertajuk Stadarisasi dan Penilaian Kesesuaian UMKM.
“Momentum pemulihan UMKM perlu diikuti dengan sertifikasi produk agar sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Dengan memiliki SNI, UMKM akan memiliki daya saing dan prospek yang bagus,” terang Subardi, Sabtu (27/05/2023).
Di kesempatan itu, Subardi juga memfasilitasi pengurusan sertifikat SNI. Menurutnya, banyak pemula maupun pemain lama UMKM di Yogyakarta belum memiliki sertifikasi SNI. Ia mengajak para UMKM agar “melek standar”. Dengan memiliki SNI, produk UMKM akan terlindungi dari potensi kejahatan hak cipta.
“Sejak awal menjabat DPR saya fokus agar pelaku UMKM bisa naik kelas. Sertifikasi SNI adalah salah satunya dan akan terus berlanjut,” jelas Subardi.
Subardi menargetkan pelaku UMKM memahami kesesuaian produk sesuai SNI. Ia akan mendorong peningkatan kualitas produk dan perluasan pemasaran bekerja sama dengan Badan Sertifikasi Nasional (BSN). Dengan program kemitraan ini, UMKM di Yogyakarta terbuka untuk berkonsultasi dan selanjutnya mendapat sertifikasi SNI.
Selain sertifikasi SNI, Subardi juga membentuk jenis usaha (klaster) untuk memudahkan pembinaan. Pola klaster akan memudahkan pembinaan.
"Setelah diklaster ada pelatihan lagi sesuai jenis usaha. Jadi pembinaan ini berjalan sistematis," tutup Ketua DPW NasDem DIY itu. (*)