Krjogja.com - SLEMAN - Permasalahan sampah di Yogyakarta belum juga selesai. "Sampah terbesar di Yogyakarta merupakan sampah rumah tangga. Salah satu sampah tersebut berupa ampas kelapa, seperti yang dihadapi Bank sampah Restu Ibu di Sambilegi Lor, Maguwoharjo, Sleman," kata Gita Indah Budiarti ST MT, Ketua Tim Program Pengabdian Masyarakat (PPM) - Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Sabtu (16/09/2023).
Dari realitas itu, dosen UAD tergerak memberikan Pelatihan Kimia Terapan pada anggota Bank Sampah Restu Ibu di Sambilegi Lor. Pelatihan dilakukan bersama dosen Teknik Kimia Dr Endah Sulistiawati, Rachma Tia Evitasari MEng serta dosen Akuntansi Olivi Sabilla Sa'adani MAk secara bertahap dengan berbagai kegiatan.
Dijelaskan Gita Indah, pelatihan dilakukan secara bertahap. Mulai cara membuat tepung dari ampas kelapa yang selama ini hanya dijadikan sebagai pel, atau pakan ternak bahkan dibuang begitu saja. Pelatihan berikutnya berupa pembuatan pewarna alami makanan.
Hasil dari pelatihan tepung dan pewarna dijadikan suatu kue muffin yang selanjutnya dijual untuk menambah pendapatan anggota Bank Sampah Restu Ibu. Pelatihan dimulai sejak 20 Juli, 19 Agustus, 2 September dan terakhir akan dilaksanakan 7 Oktober 2023 berupa pemasaran online untuk memasarkan produk-produk bank sampah. Program PPM ini mendapatkan dukungan PPM internal oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UAD.
Baca Juga: Asal Tidak Bertentangan dengan Aswaja, Pengurus Muslimat NU Bebas Memilih
Ditambahkan Gita, program ini tidak berhenti sampai di sini, program ini merupakan keberlanjutan yang akan diadakan setiap tahun dengan jenis kegiatan yang berbeda. (Jay).