Ganjar Jawab Soal Video Adzan dan Megawati Bubarkan KPK, Begini Katanya

- Selasa, 19 September 2023 | 21:10 WIB
Ganjar Pranowo juga berbicara di depan cermin. (Foto : Harminanto)
Ganjar Pranowo juga berbicara di depan cermin. (Foto : Harminanto)

Krjogja.com - SLEMAN - Bakal Calon Presiden yang diusung PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo tampil berbincang di Grha Sabha Pramana UGM bersama Najwa Shihab, Selasa (19/09/2023) malam. Ganjar berbicara sekitar 1,5 jam di depan ribuan mahasiswa dan peserta umum yang hadir di UGM kali ini.

Beberapa pertanyaan yang menarik muncul dalama acara tersebut, di antaranya soal viralnya Ganjar yang ada di tayangan adzan salah satu stasiun televisi nasional yang dituding justru menjadi politik identitas. Begitu pula soal pernyataan Megawati, Ketua Umum PDI Perjuangan untuk membubarkan KPK.

Dua hal tersebut dijawab Ganjar dengan tegas, bahwa ia tak pernah sama sekali memiliki rekam jejak menggunakan politik identitas dalam perjalanan karier politiknya. Ganjar pun mengaku sudah mewanti-wanti pihak MNC meski sebenarnya hal tersebut tak melanggar aturan yang berlaku.

"MNC punya tim kreatif dan mereka mengajak saya dan pasti punya kepentingan lain, saya sampaikan saya tak punya sejarah politik identitas. Semua menilai dan hasil akhirnya Mbak Nana sudah sebut. Saya diajak di program yang lain juga. Tapi saya sudah sampaikan kalau ini masuk wilayah kampanye maka saya ingatkan. Saya akan menunjukkan diri saya sendiri, saya suka lari, saya berkomunikaai dengan masyarakat, menunjukkan sikap yang jelas. Sekali kagi saya tak ada sejarah politik menggunakan politik identitas," tegas Ganjar.

Baca Juga: Anies Baswedan : Selama Kita Masih Pakai Wakanda, Berarti Kebebasan Berpendapat Masih Tak Baik-baik Saja

Sementara soal pernyataan Megawati, Ganjar dengan tegas mengatakan bahwa ia justru akan menguatkan KPK apabila nantinya menjadi presiden. Ganjar bahkan menyebut bahwa penguatan KPK dilakukan dan revisi regulasi harus dilakukan.

"Harus. Saya jawab ketiga kalinya satu dikuatkan dan revisi regulasi. Sama dengan polisi (kurang kuat) sangat. Hari ini orang membicarakan polisi secara terbuka. Sudah ada tim reformasi polisi, salah satu nama yang saya ingat Najwa Shihab. Rekomendasi kelompok independen yang dibentuk mewakili negara mestinya dipakai, suka tidak suka. Dua yang urgent satu sistem dan dua aktor. Sistem diperbaiki dan memilih aktor, tentu ini bukan hal mudah tapi harus saya sampaikan," lanjut Ganjar lagi.

Terkait angka kebebasan berpendapat, lebih baik dari Anies, Ganjar memberikan nilai 7,5 atas apa yang terjadi hari ini. Ia mengatakan bahwa selama ini dengan mudah warganet membullynya dan tak ada satupun yang dilaporkan ke aparat penegak hukum.

"7,5, mengapa karena setiap hari saya dibully. Saya tidak laporkan mereka meski keras bicaranya pada saya. Dipenjara, tidak. Diterima, diterima. Di handphone ini kita bisa bicara sebebasnya. Apakah saya menuntut, no," tandasnya.

Di depan mahasiswa, Ganjar juga sempat membicarakan terkait tempat mengesankan baginya selama di UGM yang ternyata adalah Gelanggang Mahasiswa. Ganjar juga menceritakan makanan favoritnya yakni SGPC yang diakuinya tak terlalu murah untuk ukuran mahasiswa seperti dirinya dulu. (Fxh)

Editor: Ivan Aditya

Tags

Terkini

53 Atlet Ikut Kejurkab Pengkab Hapkido Sleman

Sabtu, 30 September 2023 | 19:15 WIB

FIKK UNY Didorong Jadi Universitas Olahraga

Sabtu, 30 September 2023 | 18:15 WIB

Robot-Robot Terbang UGM Rajai KRTI 2023

Jumat, 29 September 2023 | 11:45 WIB

Dwikorita Ingatkan Petani Sleman Waspada Krisis Pangan

Kamis, 28 September 2023 | 12:55 WIB

Paint Expo Pamerkan Pilihan Cat Terbaik

Selasa, 26 September 2023 | 16:44 WIB

Diretas, Website PN Sleman Terdapat Link Judi Online

Senin, 25 September 2023 | 16:05 WIB

Ditlantas Polda DIY Luncurkan SIM Drive Thru Difabel

Senin, 25 September 2023 | 14:37 WIB
X