Krjogja.com - SRAGEN - Pesinden muda asal Sragen, Ria Wahyu Catur Agustin (24) bakal maju sebagai calon anggota legislatif (Caleg) DPRD kabupaten setempat pada Pileg 2024 mendatang. Keinginan memperjuangkan aspirasai seniman menjadi motivasi bertarung memperebutkan kursi wakil rakyat.
Seniman yang terkenal dengan nama panggung Rhiya Violina ini nyaleg melalui Partai Golkar Kabupaten Sragen. Ria, panggilan akrabnya akan maju di Daerah Pemilihan (Dapil) Sragen 1 yang meliputi Kecamatan Sragen, Sidoharjo, dan Masaran.
Perempuan kelahiran 23 Agustus 1998 ini merupakan salah satu pesinden berbakat yang sudah malang melintang di berbagai panggung hiburan. "Selama ini Kabupaten Sragen dikenal sebagai gudangnya pesinden dan seniman. Tapi belum ada satupun seniman yang jadi anggota legislatif, makanya saya memberanikan diri dengan maksud memperjuangkan kesejahteraan seniman," ujarnya ditemui Sabtu (06/05/2023).
Ria mengaku, sebagai pelaku seni dirinya merasa jarang dilibatkan atau diberi kesempatan untuk tampil di even besar yang digelar pemerintah setempat. Bahkan dalam berbagai even, pemerintah justru mengundang seniman atau pesinden dari luar kota. Hal seperti inilah yang nantinya akan diperjuangkan agat kreativitas seniman lokal lebih didorong.
Saat disinggung kenapa memilih Partai Golkar, pesinden kelahiran Desa Taraman, Kecamatan Sidoharjo, Sragen ini mengaku bahwa Partai Golkar sudah tidak asing bagi dirinya. Hal ini karena sang ibu, merupakan Pengurus Desa (PD) Partai Golkar, sehingga sejak kecil sudah terlibat dalam berbagai kegiatan partai. "Keluarga memang kader Golkar dan saya merasa Partai Golkar terbaik dari yang baik," ungkapnya.
Ria mantap maju menjadi Bacaleg setelah mendapat dukungan penuh dari orangtua, keluarga dan suaminya. Sebagai seorang pesinden muda yang akhirnya terjun ke dunia politik, Ria akan akan menyasar suara milenial dengan memanfaatkan media sosial.
Selain mengisi job menyanyi, Ria juga aktif berkarya yang kemudian diunggah melalui akun youtube pribadinya. Ria sudah menjadi sinden sejak kelas 2 SD, dimana ia ikut pementasan wayang oleh Dalam Ki Anom Suroto. Ia juga pernah ikut pementasan wayang Ki Manteb Soedharsono.
Ria mengaku belajar secara otodidak menjadi sinden, karena ia tidak punya darah seni dari orangtua maupun kakek neneknya. Meski begitu, Ria terus semangat berkarya dalam mengembangkan jiwa seninya hingga kini. (Sam)
