Krjogja.com - KARANGANYAR - Sejumlah komoditas pangan di Kabupaten Karanganyar mengalami kenaikan harga jelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Meski demikian, harga dan ketersediaannya relatif terkendali.
Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perikanan (Dipertan PP) Karanganyar, Budi Sutrisno mengatakan bersama tim melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait lain terus melakukan pemantauan ketersedian pangan menjelang Nataru hingga Tahun Baru nanti. Pemantauan ketersedian pangan dilakukan di pasar tradisional, pedagang partai besar hingga produsen pangan.
Dari hasil pemantauan, dia menyebut ketersedian pangan di Kabupaten Karanganyar aman. Hanya saja ada sejumlah komoditas pangan yang mengalami tren kenaikan harga jual di pasaran, meski masih terkendali.
"Kita cek di Pasar Jungke ada beberapa yang naik, seperti beras medium menjadi Rp11.500 per kilo. Kenaikan beras ini sudah sejak Oktober kemarin," kata dia, Rabu (21/12).
Kenaikan harga beras, lanjut dia, saat ini sudah melebihi harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp9.450 per kg. Mesti terjadi kenaikan, stok beras di Kabupaten Karanganyar aman. Di tahun ini, Kabupaten Karanganyar bahkan surplus 150.000 ton. Selain beras, dia menambahkan komoditas pangan yang juga mengalami kenaikan adalah daging ayam potong menjadi Rp34.000 per kg. Pekan lalu harga daging ayam potong masih Rp32.000 per kg. Kemudian bawang merah yang mengalami kenaikan menjadi Rp30.000 per kg. "Daging ayam dan bawang merah ini naik masih wajar," katanya.
Sementara untuk komoditas telur ayam, dia mengatakan trennya menurun. Setelah sebelumnya sempat menyentuh Rp30.000 per kg, kini harga telur ayam di pasaran Rp27.000 per kg. Lalu komoditas strategis lainnya, lanjut dia, relatif stabil. "Semoga sampai Natal dan Tahun Baru harga bahan pokok tetap stabil. Stok juga terpantau aman," katanya. (Lim)