Krjogja.com - KARANGANYAR - Warga kurang antusias menyukseskan Pilkades di Desa Blulukan dan Klodran, Kecamatan Colomadu. Hal itu terbukti dari tingginya angka ketidakhadiran pemilih Pilkades.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Karanganyar mencatat 2.210 pemilik suara tak hadir sampai TPS Pilkades Blulukan ditutup pukul 13.00 WIB sejak dibuka pukul 08.00 WIB pada Rabu (9/11). Dari 4.456 yang terdaftar di DPT, hanya 2.246 yang hadir atau 50,40 persen. Sedangkan di Klodran Colomadu, pemilih hadir di TPS 63,30 persen atau 2.373 orang dari 3.745 yang terdaftar di DPT.
"Klodran dan Blulukan itu di Colomadu. Tipikal masyarakat urban. Hari coblosan itu Rabu alias hari aktif bekerja kantoran. Mungkin mereka memilih bekerja daripada nyoblos," kata Kabid Aparatur Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Karanganyar Anung Dharmawan, Jumat (11/11).
Sedangkan di Ngijo Tasikmadu, pemilih hadir di TPS 66,84 persen dari 5.211 orang atau sebanyak 1.711 orang.
Meski banyak yang tak memilih, namun Pilkades di tiga desa itu sah. Jumlah pemilih hadir dan menunaikan kewajibannya 50 persen lebih.
Sementara itu di sembilan desa lain, partisipasi pemilih tak ada yang mencapai 100 persen. Paling tinggi di Desa Buntar Mojogedang sebanyak 98 persen dari 2.641 yang terdaftar di DPT.
Anung mengatakan sosialisasi Pilkades ke masyarakat calon pemilih tak kurang-kurang. Sosialisasi mulai dari tingkat kabupaten sampai ke Rt Rw. "Kewajiban panitia mengajak agar partisipaso maksimal. Pilkades itu bukan kepentingan cakades dan tim sukses saja. Melainkan kesempatan warga untuk ikut menentukan masa depan desanya lewat demokrasi," kata Anung.
Berdasarkan perolehan suara di Pilkades 11 desa di 7 kecamatan, empat petahana tersebut adalah Slamet Wiyono di Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Warsito di Desa Klodran, Kecamatan Colomadu; Suwarso di Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu; dan Sutarso di Desa Harjosari, Kecamatan Karangpandan.
Slamet Wiyono, Warsito, dan Suwarso sudah diprediksi menang mudah sejak awal karena tidak punya pesaing. Oleh karenanya, ketiganya mengajak istri sebagai calon kepala desa untuk memenuhi persyaratan jumlah calon kades. Sedangkan Sutarso di Desa Harjosari mengungguli satu-satunya rival, Sunarto, dalam perolehan suara.(Lim)