
BBWSBS Diminta Tanggungjawab, Abrasi Sungai Bengawan Solo di Dalangan Parah
BPBD Sukoharjo meminta kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo untuk bertanggungjawab atas kerusakan parah abrasi Sungai Bengawan Solo
BPBD Sukoharjo meminta kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo untuk bertanggungjawab atas kerusakan parah abrasi Sungai Bengawan Solo
Puluhan rumah di Dukuh Ngronggah Desa Sanggrahan Kecamatan Grogol banjir akibat tanggul Sungai Kembang jebol
Curah hujan terus mengalami peningkatan dan masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi kerawanan bencana alam.
Pemkab Sukoharjo diminta mengirim surat resmi kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) terkait tiga hal pokok.
Masyarakat diminta menjauhi wilayah perairan seperti sungai dan saluran irigasi untuk menghindari kasus kecelakaan air. Selain itu menunda sementara wisata ke pantai karena tingginya gelombang air. Antisipasi juga dilakukan petugas dengan pemantauan intensif di lokasi wisata perbukitan karena ancaman tanah longsor akibat cuaca ekstrem.
Masyarakat diingatkan ancaman bahaya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor saat perayaan Tahun Baru dampak dari cuaca ekstrem. Sebab curah hujan terus mengalami peningkatan. Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari 2023 mendatang.
Pemkab Sukoharjo meminta pada masyarakat untuk tetap mewaspadai bencana alam mengingat kondisi cuaca sekarang sangat ekstrem sering hujan deras.
Curah hujan terus mengalami peningkatan dan berdampak pada naiknya debit air Sungai Bengawan Solo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo melakukan pemantauan melibatkan petugas terkait lainnya sebagai kewaspadaan banjir.
Perlu Diwaspadai, Retakan Tanah di Perbukitan
Bulu Longsor, BPBD Minta Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan
BPBD Sukoharjo Waspadai Kekeringan Di tengah Pandemi Corona
BPBD Sukoharjo Minta Masyarakat Waspada Hujan Awal September
Cegah Longsor BPBD Sukoharjo Perbanyak Tanam Akar Wangi