Memproduksi Kerajinan Tangan Anyaman, Manggar Natural Wakili UMK Jateng DIY di Kementerian BUMN Award 2025

Photo Author
- Rabu, 5 Februari 2025 | 17:05 WIB
 Kepala Cabang PT Sucofindo Semarang Habib Krisna Wijaya (berbaju putih) saat melihat langsung proses produksi (Workshop) Manggar Natural di kawasan Godean Sleman, Rabu (5/2).    (istimewa)
Kepala Cabang PT Sucofindo Semarang Habib Krisna Wijaya (berbaju putih) saat melihat langsung proses produksi (Workshop) Manggar Natural di kawasan Godean Sleman, Rabu (5/2). (istimewa)

 

Krjogja.com -Sleman - Berdiri sejak tahun 2010 dan mulai menjadi mitra dengan PT Sucofindo Cabang Semarang dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sejak tahun 2017. menjadikan Manggar Natural asal Yogyakarta terpilih menjadi finalis usaha mikro dan usaha kecil (UMK) binaan terbaik dalam ajang Kementerian BUMN Award Tahun 2025. Manggar Natural akan bersaing dengan UMK binaan yang ada di Kementerian BUMN.

"Di Sucofindo sendiri ada 18 cabang di seluruh Indonesia dan berdasarkan penilaian ada lima kantor cabang yang berhak mengirimkan duta terbaiknya. Kami di Cabang Semarng dinilai siap dan mengajukan Manggar Natural karena menunjukkan performa terbaik usai mengikuti serangkaian pembinaan," ungkap Kepala Cabang PT Sucofindo Semarang Habib Krisna Wijaya saat melihat langsung proses produksi (Workshop) Manggar Natural di kawasan Godean Sleman, Rabu (5/2).

Menurut Habib Krisna Wijaya selain menjadi sumber pendapatan negara melalui pendapatan operasionalnya, BUMN (Badan Usaha Milik Negara) juga berperan dalam menciptakan lapangan kerja baru serta membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sehingga peran BUMN tidak lepas dari fungsinya sebagai alat pemerintah dalam menata kebijakan perekonomian nasional. Bahkan, sesuai dengan Permen BUMN No. PE-1/MBU/03/2023, BUMN melaksanakan program tanggung jawab social atau yang dikenal dengan program TJSL BUMN. Program ini merupakan bentuk pembiayaan UMK (usaha mikro dan usaha kecil) agar dapat bersaing di taraf nasional.

Baca Juga: Seminar Tourism Outlook 2025, UBSI Bakal Hadirkan Ketua BPP DIY dan HeHa Group

"Award BUMN sendiro dilakukan sebagai bentuk pengakuan dan apresiasi kepada BUMN Pembina karena telah berkontribusi dalam membina UMK. Harapannya, pemberian award BUMN dapat meningkatkan motivasi atas usaha dan hasil yang telah dicapai oleh BUMN Pembina. Selain itu, diharapkan BUMN dapat terus melakukan pembinaan kepada pengusaha kecil di wilayah sekitar sehingga dapat terbentuk lingkungan yang positif antara BUMN Pembina dengan UMK binaan serta masyarakat luas." papar Habib Krisna Wijaya.

Habib Krisna Wijaya menjelaskan penunjukkan perdana Manggar Natural yang memproduksi kerajinan tangan tas anyaman serta aksesoris berbahan dasar kulit sapi ini karena menjunjung tinggi kualitas produknya. Hal ini sesuai dengan visi dari Manggar Natural yang menjadi perusahaan fashion (khususnya natural bags) yang terdepan dalam inovasi, edukasi serta dapat berkontribusi terhadap pelestarian anyaman berbasis bahan – bahan natural (eco green).

"Adapun misi Manggar Natural yaitu memiliki produk natural bag yang inovatif dan bisa ditemukan di pasar nasional. Manggar Natural juga memiliki harapan yang tinggi untuk memperkenalkan kerajinan tangan asal Indonesia ke kancah Internaisional," imbuhnya.

Pemilik Manggar Natural Jovita Sri Setyaningsih menunjukkan koleksi tas terbaiknya (istimewa)


Dia menambahkan brand ini kerap kali mengikuti pameran internasional seperti Foire de Marseille France, Festival Tong Tong Netherlad, Australian Internaional Sourcing Fair Sydney, Tokyo Gift Show Japan, Fukuoka Gift Show sampai Hongkong Fashion Week. "Manggar Natural juga mengambil peran dalam acara Fashion Show bertaraf nasional seperti Jogja Fashion Week, Indonesia Fashion Week, Festival Batik Jogja, Jogja Fashion Trend, dan Jakarta Muslim Fashion Week," pugkas Habib Krisna Wijaya.

Pemilik Manggar Natural Jovita Sri Setyaningsih mengaku senang bisa bermitra dengan PT Sucofindo Cabang Semarang sehingga bisa mengembangkan produk anyaman dalam pembuatan tas berbahan baku rotan, bambu, serat tanaman pandan sampai enceng. Kemudian teknik anyaman itu dipadupadankan dengan kulit atau batik sehingga tampak lebih indah.

"Bahan baku dari alam sangat disukai pembeli asing. Sampai saat ini produk yang dihasilkan sudah tembus ke pasar Jepang dan Asia Tenggara. PT Sucofindo juga membantu dalam proses ekspor, terutama soal legalitas produknya sehingga Manggar Natural bisa naik kelas. Kalau pelatihan yang diberikan seperti administrasi sampai penasaran online maupun offline," imbuh Jovita Sri Setyaningsih saat ditemui di pusat penjualan produk di Kota Yogyakarta.

Baca Juga: Herbalife Tawarkan Solusi Kulit Berbahan Lidah Buaya

Jovita sendiri tidak mengalami kendala dalam bahan baku karena stoknya melimpah di alam Indonesia. Namun, salah satu kendala yang dihadapi adalah peningkatan kualitas SDM terkait inovasi produknya. Manggar Natural dituntut untuk berkreasi untuk menghasilkan produk lainnya.

"Jadi, kita tidak menargetkan berapa produksi setiap bulannya. Bahkan, sejak menjadi mitra binaan mengalami peningkatan pesanan. Sebab, mengalami tren yang berubah ubah. Tas remaja ini misalnya menjadi best seller pada Inacrft tahun lalu. Untuk tahun ini, pasti trendnya berubah lagi," tandasnya. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

UMKM DIY Didorong Jadi Pemain Pasar Halal Global

Jumat, 22 Agustus 2025 | 15:35 WIB

Ada Free Ongkir Luar Negeri, UMKM Siap Go Global

Jumat, 23 Februari 2024 | 10:05 WIB
X