Krjogja.com, Yogya - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) DIY kembali meluncurkan program free ongkir produk UMKM dengan tujuan ke Luar Negeri pada Kamis, 22 Februari 2024 di Dinas Koperasi UKM DIY, Jl. HOS Cokroaminoto No. 162, Tegalrejo, Yogya.
Program free ongkir menyasar pengiriman produk ke luar negeri. Selain untuk memenuhi kebutuhan akan produk lokal dari negara asalnya. Juga upaya mengenalkan produk dan peningkatan ekonomi. Harapannya nanti berkembang ke negara-negara lain.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi DIY Srie Nurkyatsiwi mengatakan Program Free Ongkir Ke luar negeri merupakan kesatuan rangkaian menginformasikan fasilitasi program Pemda DIY dengan dukungan Dana Keistimewaan untuk mendukung program UMKM Naik Kelas lewat membuka pasar ekspor di luar negeri.
"Bukan hanya menjadi PR dan tanggungjawab Diskop UMKM tapi semua stakeholder, yaitu betapa pentingnya edukasi dan pemahaman maksimal tentang siBakul dan program free ongkir luar negeri. Baik tentang tata cara, syarat, dan sebagaimananya. Program free ongkir luar negeri si Bakul untuk menggugah wawasan tentang pasar luar negeri dan potensinya. Program tersebut juga mendukung UMKM DIY untuk bisa berdaya saing pada pasar global,"tutur Siwi.
Free Ongkir sebagai satu strategi untuk memasarkan produk-produk UKM yang ada di Yogya. "Jadi kalau naik kelas,UMKM Go Global pastinya sebagai sikap supporting. Salah satu adalah memberikan kemudahan dengan memberikan subsidi untuk ongkir. Selain sarana, juga bahan promosi juga. Tapi kita juga mendorong kepada para pelaku UMKM untuk produknya terus ditingkatkan kualitas maupun kontinuitasnya. Setelah kita kasih support seperti ini, kualitasnya harus terjaga, legalitasnya, bagaimana packingnya, bagaimana harganya, bagaimana tentang rasa juga. Itu menjadi komitmen kita,"tutur Siwi.
Siwi telah mendorong dari sisi SDM, produktivitasnya, kelembagaan, manajemen, keuangannya, pasar atau strategi pemasaran maupun dari sisi teknologi dan pemanfaatan teknologi. "Dalam rangka menyiapkan UMKM untuk siap memanfaatkan free ongkir. UMKM bisa memanfaatkan free ongkir ke luar negeri, tapi dengan syarat dan ketentuan yang apa sudah kita lakukan,"ucap Siwi.
Pihaknya menambahkan jika segala jenis produk UMKM mendapatkan kesempatan free ongkir.
"Produk makanan, pakaian, kerajinan, masuk semuanya. Kalau bicara free ongkir yang ke luar negeri kan ada persyaratan. Para pelaku harus berhubungan dengan kita, kira kira menuju yang mana. Amerika mungkin syaratnya dengan Australia beda, maka inilah yang menjadi catatan dari kita untuk memenuhi atau mendampingi para pelaku UMKM untuk memenuhi terhadap persyaratan yang nantinya akan melekat terhadap persyaratan untuk free ongkir. Untuk tahun ini 1000 kilogram, untuk kontainer juga sudah tersedia,"ucap Siwi.
Atase Perdagangan Indonesia di Canberra, Australia, Agung Harris Setiawan dalam launching free ongkir mengatakan potensi pasar di Australia sangat besar.
"Terlebih diaspora di sana cukup tinggi. Dengan program free ongkir ini sangat membantu khususnya utama untuk memperkenalkan produk kita sekaligus memperkenalkan langsung ke pasar yang besar. Diaspora sebagai mitra strategis untuk terus mendukung dan menginspirasi dalam rangka memperluas pasar,"ucap Harris.
Salah satu pengusaha UMKM yang telah menerima manfaat free ongkir luar negeri ialah Iwa Sumanto dengan brand Solobeat daerah Karangkajen. Ia mengirim produk stick drum beserta peralatan kebutuhan musik lainnya.
"Kita menggunakan setiap bulan. Totalnya bervariasi, 10-20 kg. Biaya pengiriman mulai dari 2 juta. Untuk negara yang dikirim yaitu Amerika, Inggris, Nigeria, hingga Korea. Untuk harga stick drum dibandrol 5-12 Dollar dengan target pembeli yang berbeda, untuk end user maupun distributor. Rencananya kami mau pameran gitar di Osaka, Jepang tanggal 10-13 Mei 2024 mendatang,"tutur Iwa. (*3)