umkm

Permudah Menjalankan Ibadah, Anin Raup Cuan Lewat Perlengkapan Salat saat Traveling

Kamis, 15 Mei 2025 | 20:59 WIB
CEO DS Modest Annisa Rahma Herdyana saat mengawasi proses produksi (Tomi)

IDE berbisnis bisa datang dari mana saja. Hal itu dialami Annisa Rahma Herdyana yang menjadi CEO DS Modest usai melaksanakan ibadah salat di luar ruang. Saat ini Anin sering menunaikan salat saat dalam perjalanan bisnis maupun berlibur (traveling).

"Selain repot, mambawa mukena atau sajadah sangat repot meskipun ada yang sudah didesain siap pakai. Ada yang berbentuk tas jinjing namun butuh perehatian saat melipatnya. Belum lagi demi menjaga kesehatan dan sajadah atau mukana milik sendiri enggan untuk dipinjamkan apalagi beerbagi dengan orang lain sehingga terbetik ide memnuat perlengkapan ibadah travel ini," ungkap Anin kepada media belum lama ini.

Anin menjelaskan roda bisnis DS Modest sudah dilakukan sejak 30 tahun lalu dan mulai serius dengan membuat brand sendiri di tahun 2016. Saat itu mulai fokus memproduksi pakaian muslim, perlengkapan sholat dan aksesorisnya. Ratusan produk fashion DS Modest mayoritas untuk pelanggan perempuan seperti gamis, hijab dan mukena. Adapun koleksi pria di antaranya baju koko dan sarung. Selanjutnya memasuki market place  seperti di Shopee dan fokus bisnis online di tahun 2020 saat dunia dilanda Covid 19. Di masa ini pula bisnis DS Modest yang dijalankannya melesat pesat yang dimotori perlengkapan salat tadi.

Baca Juga: PNM Gelar Aksi Pencegahan Stunting dan Imunisasi Gratis di Seluruh Indonesia

"DS Modest merasakan betul tingginya permintaan perlengkapan alat sholat saat pandemi Covid-19. Meski orang-orang tidak bisa bepergian, namun mereka menjadi sadar bahwa alat ibadah bisa lebih personal. Tak melulu harus berbagi," jelasnya.

Karena itu, lanjut Anin produk mukena dan sajadah yang dibuat praktis, laris manis saat itu hingga sekarang. Produk ini mudah dilipat, dikemas dan dibawa ke mana-mana. Tak ada alasan untuk tidak ibadah lima waktu ketika sedang mobilitas. Bahkan, semua produk alat ibadah travel memiliki sertifikasi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

"Mukena lipat terkecil memperoleh sertifikat MURI paling awal tahun 2017, disusul sajadah lipat terkecil 2022 dan sarung travel tahun 2024. Kami juga membuat hijab instan yang tetap wangi meski sudah dicuci," imbuh Anin.

Baca Juga: Mandiri Jogja Marathon 2025, Dukung UMKM dan Pariwisata DIY

Anin menambahkan seluruh produknya dibuat melalui riset mendalam. Termasuk penggunaan bahan yang digunakan agar tetap nyaman, tanpa meninggalkan sisi kepraktisannya. Produk ini sekitar 20 persen mengisi gerai Margaria Group Yogyakarta seperti Karita, Al Fath dan Annisa. Sedangkan yang paling banyak dipasarkan melalui market place.

"Bapak dan ibu adalah pengusaha sehingga DS adalah kepanjangan dari nama ibunda, Dyah Suminar yang juga pendiri Margaria Group sejak tahun 1981. "Bersama kakak-kakak saya, kami ini generasi kedua," kata Anin.

 

Seorang pegawai DS Modest sedang menyiapkan pengiriman dari pesanan online seperti Shopee (Tomi)

Anin bersyukur meski diakuinya cukup terlambat berjualan di marketplace, namun DS Modest dengan cepat diterima konsumen lewat perlengkapan ibadah untuk travel. Tak mengherankan pendapatan dari total produksinya mencapai Rp2 sampai 4 miliar per bulannya. Sedangkan di masadepan Anin berkeinginan agar produknya semakin dikenal melalui kolaborasi dengan PT KAI yang menyediakan perlengkapan ibadah di rute KA Panoramic.

Selain itu, menggandeng maskapai Garuda Indonesia, di mana penumpang bisa mendapatkan produk DS Modest saat terbang. "Dari sini kami bisa mengambil kesimpulan bahwa barang fashion ternyata bisa jadi problem solver. Orang menjadi lebih gampang ibadah dengan produk kami," pungkas Anin.

 

Halaman:

Tags

Terkini

UMKM DIY Didorong Jadi Pemain Pasar Halal Global

Jumat, 22 Agustus 2025 | 15:35 WIB

Ada Free Ongkir Luar Negeri, UMKM Siap Go Global

Jumat, 23 Februari 2024 | 10:05 WIB