Memandang Menoreh Hingga Merapi dari Indro Killo Hills

Sejumlah pengunjung bersantai di Indro Killo Hills. (Foto: Surya AL)
DARI perbukitan Menoreh hingga Gunung Merapi. Itulah pemandangan yang bisa terlihat dari Indro Kilo Hills di Dusun Ngablak Sitimulyo Piyungan Bantul. Indro Killo Hills merupakan destinasi baru yang saat ini masih dalam proses pengembangan. Objek wisata ini dibangun oleh warga padukuhan setempat dengan bermodal semangat.
Wahyu Wibowo, pengelola Indro Killo Hills menyebut modal semangat dari para warga didasari oleh keinginan untuk mengubah wajah kawasan tempat tinggalnya menjadi destinasi yang memiliki nilai jual bisa dipakai menyaksikan DIY dari ketinggian.
Hingga saat ini, pengunjung tak dipungut biaya alias gratis. Untuk bisa sampai ke lokasi ini, pengunjung harus menempuh perjalanan melalui jalur ekstrim yang biasa disebut perlintasan Nogo Ngolet. "Disebut Nogo Ngolet karena memang jalurnya menanjak dan berkelok yang jika divisualkan akan menyerupai naga sedang meliuk," ujar Bowo. "Yang sudah biasa sampai di Indro Killo Hills biasanya para goweser atau para pesepeda hingga tim BMX Cub," tambah Bowo. Para pengunjung tersebut biasanya akan nongkrong sambil menikmati minuman serta jajanan warung yang juga dikelola warga. "Hari yang pasti ramai adalah akhir pekan dan tanggal merah," tegasnya.
Selain menjual panorama DIY dari ketinggian perbukitan, lokasi ini juga terletak satu kompleks dengan petilasan yang menyimpan jejak sejarah. "Ada Petilasan Begawan Ciptoning berupa Pertapaan Gua Mintorogo dan oleh warga sekitar biasa disebut dengan Watu Padasan," ungkap Bowo. Titik lokasinya yang tersembunyi diantara tebing dan pepohonan, menyebabkan Watu Padasan susah dijangkau pengunjung. Meski begitu, cerita tentang Watu Padasan, turut menjadi bumbu penyedap yang menarik untuk dikisahkan kepada pengunjung jika mereka berkunjung ke Indro Killo Hills.
Saat ini Bowo dan warga lain sedang berjuang sekuat tenaga menjadikan tempat ini semakin layak menjadi objek wisata ideal seperti halnya destinasi lain. Babat alas pun terus digencarkan. Sejumlah fasilitas sedikit demi sedikit mulai dibenahi. Penataan juga dilakukan agar warga atau pengunjung yang akan mengadakan kegiatan semakin nyaman.
Herguswanto, penggerak BMX Cub Kabupaten Bantul menambahkan, Indro Killo Hills diakuinya sebagai destinasi favorit bagi penggemar BMX Cub. "Kami beberapa kali telah mengunjungi Indro Killo Hills sebagai lokasi transit saat kami trabas," kata Herguswanto. Trabas adalah sebutan khas bagi para pengguna BMX Cub saat mereka menjelajah suatu tempat ekstrim.
Di setiap lokasi yang dikunjungi termasuk Indro Killo Hills, para anggota BMX Cub selalu aktif untuk turut mempromosikannya agar industri pariwisata kembali bergairah usai tiarap dampak pandemi Covid-19. "Indro Killo Hills ini aset bagi DIY khususnya Kabupaten Bantul. Harapan kami, objek wisata yang sedang berjuang babat alas ini nantinya juga semakin populer dan bertambah ramai agar masyarakat punya semakin banyak pilihan untuk bertamasya. Selain itu keberadaannya bisa melengkapi destinasi lain yang telah ada di DIY," pungkasnya. (Sal)
BERITA TERKAIT
SD Muhammadiyah Jogodayoh Juarai MUDABALI Cup
Tingkatkan Pengalaman Bersantap, INNSiDE by Melia Tunjuk Chef Muhammad Hatta
Duh.. Presiden AS Joe Biden Jatuh Lagi
Stigma Inflasi
Zodiak: Sedang Menjalin Hubungan dengan Cancer? Hindari Sikap Ini
Darmiah, Jamaah Tuna Netra Tak Patah Semangat ke Tanah Suci
Pemilu 2024, Ekonomi RI Positif
Artificial Intelligence Sahabat Terbaik Bisnis Modern? Masa Depan akan Membuktikannya
Peran Keterlibatan Karyawan dalam Meningkatkan Produktivitas Pada Era Bekerja Online
Jamaah Belum Pakai Ihram Perlambat Keberangkatan ke Makkah
Alhamdulillah Penyandang Disabilitas Bisa Tunaikan Haji
Api Dharma di Candi Mendut, Ratusan Bhikku Bacakan Paritta dan Doa
Anak 16 Tahun Jangan Dinikahkan
Pabrik Ekstasi di Semarang Digrebek, Jaringan Banten Dibongkar, Ribuan Pil Disita
Warga Tolak Kunjungan ICTOH ke Desa Tahap
Ribuan Jemaah Indonesia Salat Jumat Perdana di Masjidil Haram
Bulutangkis Piala GKR Hemas Tandingkan Semua Kelompok Umur
Mengenal Lebih Dekat Sakura School Simulator: Keajaiban Virtual Para Pemain Game
Pemkab Sukoharjo Berikan 1.140 Titik Bantuan Non Fisik
MWCNU Gamping Adakan Pelantikan Bersama Ranting dan Banom NU
Perdagangan Hewan Kurban Wajib Miliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan