Masakan 'Serambi Makkah' tak Sekadar Mie Aceh

Ayam Tangkap Aceh (Istimewa)
SELAMA ini masakan masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam memiliki pelanggan setia. Diantaranya Mie Aceh, aneka martabak telur dan kopi sebagai pelengkapnya. Gurih dan pedas mendominasi seluruh masakannya.
Mie Aceh misalnya, memiliki bahan dasar mie disajikan dengan taburan acar bawang, emping, potongan mentimun serta irisan jeruk nipis. Mi ini terkadang disajikan dengan tambahan udang, cumi, ataupun daging sapi untuk menambah cita rasanya. "Yang membedakannya dengan mi daerah lain adalah rasa karinya yang gurih serta pedas yang khas. Enak dan bikin ketagihan!" ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya yang terus mendorong aneka kuliner nusantara terutama Aceh terus mendunia.
Mantan Dirut Telkom ini menamin meskipun tidak ada tulisan halal, semua makanan hampir pasti halal sepeti Sate Matang Bireuen dari Kota Matangglumpangdua. Sate yang dibanderol Rp.3000 per tusuk yang disajikan lengkap dengan bumbu kacang yang ditaburi bawang goreng dan daun bawang dengan sepiring nasi putih, kuah soto yang diberi sedikit potongan lemak sapi atau kambing tanpa santan. Lalu ada Kuah Beulangong Aceh Besar yang berbahan baku daging kambing atau sapi ini dimasak dengan menggunakan belangan yang ditambahi potongan buah nangka.
"Makanan ini menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan kenduri besar di Aceh. Kuah beulangong merupakan tradisi makan besar di Aceh yang masih terjaga hingga saat ini. Ada juga Ayam Tangkap Aceh Besar berupa ayam muda yang digoreng bersama dengan daun pandan, daun kari, serta cabai hijau," katanya.
Menurut Menpar sebelum digoreng potongan ayam terlebih dahulu dibumbui dengan rempah-rempah sekitar 15 menit untuk menambah cita rasa dan ditambah gorengan daun pandan dan teumurui. Selanjutnya ada eungkot paya salah satu kuliner warisan Aceh, yang dominan dengan dengan rasa asam dan pedas. Bahan dasar dari eungkot paya ini, yakni ikan payau yang biasanya dicampur dengan santan, rebung kala, jantung pisang serta aroma ketumbar sangrai.
Menpar menambahkan yang tidak kalah lezatnya adalah Sie reuboh salah berupa rebusan daging sapi dengan bumbu bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabe merah serta merika. Dalam proses memasaknya ditambahkan cuka secara bertahap hingga meresap kedalam daging, penambhan cuka dimaksud untuk membuat daging dapat bertahan lebih lama serta empuk. (*)
BERITA TERKAIT
Gerindra Bantul: Prabowo Presiden 2024 Ini Harga Mati
Pertemuan Menteri ATF Dorong Pariwisata ASEAN Lebih Inovatif dan Kompetitif
SD Muhammadiyah Tegalrejo Launching Sekolah DigitalÂ
Delegasi ATF 2023 Jajal Borobudur Trail of Civilization
Hanya Dua Pelatih Lokal Tersisa di Liga 1, Begini Kata Kak Seto
Sengketa Saham Tambang, Dirut CLM Berharap Dirjen AHU Revisi Keputusan
Erik Ten Hag Buktikan MU Tidak Butuh Ronaldo
16 Tim Ramaikan Turnamen Futsal Milad RS PKU Muhammadiyah
Oh No! Bocor Identitas Perempuan Perenggut Keperjakaan Pangeran Harry
Bupati Kendal Dico Ganinduto Hadiri Acara Hari Pers Nasional 2023
JEC Sukses Jadi Tempat Event Internasional Asean Tourism Forum 2023
OK 'Sakpenake' Hibur Pengunjung ATF 2023 di JEC
Thailand Masters 2023, 'The Babbies' Persembahkan Gelar Bagi Merah Putih
Prof Gunarto : Generasi Y dan Z Dominan di Pemilu 2024
Tuntas Buyback Rp 3 T, BRI Tambah Lagi Rp 1,5 T
Sama-sama Alumni Fakultas Teknik Arsitektur UGM, Kini Bertemu di Pelaminan
PB Manunggal Dominasi Gelar PBSI Bantul Series
Bawa Sajam, Tim Pandawa Polres Sukoharjo Amankan Dua Remaja
Kahmi dan HMI Ingin Wujudkam Pemilih Berdaulat
Kualitas Jadi Beban Ganda Pendidikan Nasional
Ratusan Sepeda Motor Bising Diamankan Polisi