Krjogja.com - YOGYA - Ikatan Ahli Manajemen Administrasi dan Rumah Sakit Indonesia (IAMARSI) menggelar acara bertajuk 'Transformasi Pelayanan Kesehatan Menjadi Smart Leader, Smart Facilities dan Smart Hospital' di Hotel Sheraton Yogyakarta, 9-11 Juni 2023.
Pertemuan tersebut mengupayakan rumah sakit di Indonesia untuk segera melakukan digitalisasi layanan seiring terbitnya Permenkes Nomor 24 tahun 2022.
Ketua IAMARSI Hariyadi Wibowo menuturkan, salah satu isu manajemen rumah sakit yang krusial untuk dibahas, yaitu terkait dengan digitalisasi layanan. "Harus ada transformasi layanan rumah sakit seperti pendaftaran pasien hingga pembayaran yang sebelumnya manual menuju ke sistem online," katanya di acara pembukaan, Jumat (9/6/2023).
[crosslink_1]
Menurut Hariyadi, digitalisasi layanan ini menjadikan pasien tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan layanan. IAMARSI berkomitmen mengawal isu digitalisasi ini ke depan.
"Sehingga tidak terjadi infeksi nosocomial (infeksi yang terjadi di rumah sakit) karena pasien terlalu lama di ruang tunggu. Dengan antrean dan pembayaran online diharapkan semuanya ringkas, rapi dan cepat, tidak ada pasien yang terlalu lama menunggu," katanya.
Ia menilai digitalisasi layanan ini memang tidak mudah untuk diterapkan karena butuh infrastruktur dan pembiayaan yang besar. Akan tetapi terus diupayakan transformasi tersebut karena per 1 Januari 2024 mendatang mau tidak mau semua rumah sakit harus menerapkan rekam medis elektronik (RME).
Staf Ahli Gubernur DIY Etty Kumolowati yang hadir dalam pembukaan kegiatan itu menyatakan, manajemen dan administrasi rumah sakit tentu akan terdampak teknologi, sehingga harus turut beradaptasi. Di era saat ini, rumah sakit pasti akan mengandalkan teknologi dan data untuk efisiensi operasional dan pengambilan keputusan.
Penggunaan manajemen rumah sakit dengan sistem cloud, penggunaan data yang besar dan kecerdasan buatan akan membantu pengelolaan rumah sakit. Penggunaan teknologi juga dapat membuat layanan semakin mudah seperti layanan konsultasi pasien bisa dilakukan secara online.
"Saat ini rumah sakit harus terintegrasi dengan sistem layanan lain seperti sistem manajemen pasien, sistem keuangan hingga pelayanan pelanggan. Interkoneksi akan lebih efektif dan layanan lebih berkualitas. Tetapi manajemen rumah sakit harus memberi perhatian penuh dengan keamanan data," katanya. (Dev)