• Kamis, 21 September 2023

Asing Ingin Bangsa Indonesia Terbelah, Waspada!

- Sabtu, 3 Juni 2023 | 18:57 WIB
HM Idham Samawi dengan nada berapi-api menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga persatuan bangsa (Foto: Primaswolo S)
HM Idham Samawi dengan nada berapi-api menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga persatuan bangsa (Foto: Primaswolo S)

Krjogja.com - YOGYA - Anggota DPR/MPR RI HM Idham Samawi mengingatkan seluruh elemen bangsa, termasuk warga Yogyakarta untuk tidak mudah terpecah belah. Alasannya, pihak asing sangat menunggu terpecahnya bangsa yang memiliki sumber daya alam yang sangat besar.


"Jika semua kontrak karya (pertambangan dan minyak bumi) sudah (100 persen) dikuasai oleh Indonesia, maka pendapatan bangsa menjadi sangat besar. APBN kita bisa Rp 7.000 triliun pertahun. Dengan anggaran sebesar itu, untuk membeli pesawat jet tempur, senilai Rp 1 triliun, bukan persoalan yang sulit," ungkap Idham Samawi menggambarkan begitu besarnya kekayaan Indonesia.


Ungkapan tersebut disampaikan Anggota Fraksi PDI Perjuangan tersebut saat menjadi pembicara Sosialisasi MPR mengenai Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Gedung Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DIY, Jalan Gambiran No 45 Yogyakarta, Sabtu (3/6/2023).


Menurut Idham, pihak asing menunggu-nungga bangsa yang terdiri dari banyak suku bangsa, pulau dan jarak yang jauh, terpecah. Namun demikian, Bung Karno dan para pendiri bangsa telah mewariskan Pancasila dan UUD 1945, dalam menjaga persatuan bangsa.


[crosslink_1]


Karena itu kata Idham, konsolidasi menjaga persatuan bangsa terus dilakukan. Sehingga cita-cita bangsa yang kian sejatera bisa terwujud.


Namun demikian, mantan Bupati Bantul, merasa ada yang mengganjal, setelah amandemen UUD 1945, dimana negara saat tidak ada haluan negara lain.


Haluan di zaman Presiden Soekarno dikenal Pembangunan Nasional Semesta Berencana dan di era Presiden Soeharto dikenal Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), namun saat ini, haluan negara itu sudah tidak ada lagi, dan posisi MPR RI tidak lagi menjadi lembaga tertinggi negara.


"Sekarang kemana arah bangsa, ditentukan oleh visi misi presiden, gubernur, bupati dan walikota. Sehingga dikhawatirkan program tidak berkelanjutan dan tidak ada tujuan jauh ke depan," ujar Idham.


Dalam kesempatan itu, berkali-kali Idham Samawi menekankan kembali pentingnya persatuan dalam membangun bangsa di tengah keberagaman.  Keberagaman tersebut bisa terus bersatu hingga saat ini, tak lain karena bangsa Indonesia memiliki ideologi Pancasila, yang oleh para pendiri bangsa digali dari bumi pertiwi, dan bukan barang impor. Inilah sebabnya, Pancasila bisa diterima oleh semua suku, agama yang ada di Indonesia.


Namun,  ideologi Pancasila tersebut perlu dikinikan agar nilai-nilainya bisa diterima oleh generasi muda masa kini, yang kemudian mau mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, peran insan pers sangat penting dalam 'mengkinikian' nilai-nilai Pancasila, lewat karya jurnalistik.


"Nilai-nilai gotong royong dalam kehidupan masyarakat seperti kegiatan merti dusun, atau bersih desa bisa dikemas menjadi konten-konten menarik. Dan saya sangat mengapresiasi PWI DIY yang sudah memulai upaya itu (Mengkinikan Pancasila) dalam kegiatan ini," ujarnya.


Acara sosialisasi diikuti ratusan peserta, terdiri pengurus PWI DIY, pengurus Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) DIY dan insan pers (wartawan) berbagai media se DIY. Turut hadir Ketua PWI DIY Hudono, Ketua IKWI DIY Sri Surya Widati dan Dewan Penasehat PWI DIY Prof Sudjito Atmoredjo. Acara dipandu moderator Dra Esti Susilarti MPd MPar (Wakil Ketua Bidang Pendidikan PWI DIY). (Jon)

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Terkini

Dunia Perhotelan Berpeluang Serap Tenaga Kerja

Kamis, 21 September 2023 | 20:45 WIB

Budaya Literasi Butuh Komitmen Bersama

Kamis, 21 September 2023 | 17:54 WIB

Total 150 Motor Menumpuk di Polresta Yogya, Punya Siapa?

Kamis, 21 September 2023 | 17:15 WIB

Sertipikat Elektronik Cara Meningkatkan Kemananan

Rabu, 20 September 2023 | 15:56 WIB

BMKG DIY Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan

Rabu, 20 September 2023 | 15:45 WIB
X