Krjogja.com - YOGYA - Inflasi tahunan DIY pada Maret berada pada level 6,11% (yoy), melandai dibandingkan inflasi tahunan Februari sebesar 6,28% (yoy) berdasarkan hasil rilis BPS. Meskipun demikian, secara bulanan, inflasi DIY Maret 2023 tercatat meningkat dari 0,27% (mtm) di Februari menjadi 0,60% (mtm). Dengan capaian tersebut, secara kumulatif, inflasi DIY tercatat 1,04% (ytd).
"Tekanan inflasi DIY pada Maret terutama didorong komoditas pangan utama yaitu beras dan telur ayam ras. Komoditas beras di tengah berlangsungnya musim panen raya, menjadi penyumbang utama inflasi DIY pada Maret 2023," ujar Plh. Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Rif’at Pasha di Yogyakarta, Selasa (4/4).
Rif’at mengatakan kenaikan harga beras disinyalir terjadi sejalan dengan peningkatan permintaan dalam rangka menyambut bulan puasa Ramadan dan penyaluran bansos. Selain itu ada pemberlakuan kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Harga Eceran Tertinggi (HET) baru terhadap gabah dan beras.
[crosslink_1]
"HET beras medium di daerah Jawa menjadi Rp10.900 per kg dari sebelumnya Rp9.450 per kg, sementara HET beras premium menjadi Rp13.900 per kg dari sebelumnya Rp 12.800 per kg. Kondisi yang sama terjadi pada komoditas telur ayam ras. Telur ayam ras mengalami kenaikan selaras dengan peningkatan permintaan menyambut bulan puasa serta penyaluran bansos," tuturnya.
Selain itu, Rif’at menyatakan yang memberikan sumbangan inflasi adalah angkutan udara dan bensin. Tarif angkutan udara meningkat seiring naiknya permintaan pada momen libur cuti bersama Nyepi. Sementara, kenaikan harga pada bensin, terjadi terutama untuk jenis Pertamax dan Pertamax Turbo, didorong kebijakan penyesuaian harga BBM pada 1 Maret 2023. "Peningkatan laju inflasi tertahan penurunan harga komoditas pangan lainnya, seperti bawang merah, minyak goreng, dan cabai merah. Berdasarkan hasil data Survei Pemantauan Harga (SPH) DIY, komoditas bawang merah mengalami penurunan sejak berlangsungnya panen bawang merah pada beberapa wilayah di DIY sejak bulan lalu, seperti Bantul dan Kulonprogo," jelas Rif’at.
Berdasarkan data PIHPS, rata-rata harga bawang merah di DIY pada Maret 2023 mencapai Rp36.250 per kg, turun dari Februari 2023 sebesar Rp41.200 per kg. Untuk komoditas minyak goreng, terjaganya pasokan mendorong penurunan harga. Dalam rangka menjaga pasokan komoditas tersebut pada bulan puasa pemerintah menetapkan kebijakan kenaikan wajib pasok dalam negeri atau DMO minyak sawit menjadi 50% yang berlaku sejak 1 Februari hingga akhir April 2023. "Penerapan pola tanam, pertanian off season, serta keberadaan diPanen.id efektif menjaga stabilitas harga komoditas cabai merah meski tidak dalam musim panen. Terjaganya pasokan cabai merah dari Jawa Timur turut mendorong penurunan harga," pungkas Rif’at. (Ira)