Krjogja.com - YOGYA - Memasuki minggu pertama Ramadhan, harga-harga komoditas pokok beranjak naik dari biasanya. Meskipun kegiatan perdagangan masih normal, namun beberapa harga naik cukup tajam, seperti telor dan daging.
Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari setelah melakukan pengecekan di lapangan, Jumat (31/3/2023). Kondisi harga barang pokok yang naik ini dikeluhkan tidak hanya oleh pengunjung pasar tradisional namun juga para pedagang.
Menurut Ndari, begitu ia akrab disapa, meski hal ini dianggap sebagai fenomena tahunan, namun tetap perlu diambil langkah stabilisasi. Pemda DIY dirasa perlu segera melakukan operasi pasar.
"Harga akan lebih terkendali apabila pasokan barang ditambah. Pemda harus hadir secara nyata, mohon OPD untuk segera melakukan operasi pasar," ungkapnya.
Menurut Ndari, upaya stabilisasi harga menjadi penting dilakukan. Kenaikan harga bahan pangan sudah dikeluhkan oleh warga, terlebih para ibu yang harus mengatur ketat keuangan rumah tangga.
[crosslink_1]
"Saya berharap, proses pengadaan bahan operasi pasar sedapat mungkin juga menyerap dari hasil para petani dan peternak lokal. Ini praktik nyata kemitraan ekonomi, sekaligus menjalankan misi stabilisasi harga," sambungnya.
Komisi B menilai proses operasi pasar selain di prioritas dan strategis, juga harus dilakukan di wilayah kapanewon yang jumlah warga miskin masih banyak. Selain itu, proses pengadaan sedapat mungkin menyerap hasil produksi petani dan peternak lokal sehingga terbangun simbiosis mutualisme.
"DPRD sudah menyetujui anggaran program dan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk program stabilisasi harga melalui operasi pasar. Legislatif akan terus mengawasi pelaksanaan kegiatan ini, dan terus menyerap aspirasi warga, khususnya dari ibu-ibu yang terkena dampak langsung apabila harga-harga melonjak," pungkas Ndari. (Fxh)