YOGYA, KRJOGJA.com - Ekspor produk furniture dan kerajinan di DIY justru tumbuh atau mengalami peningkatan di kisaran 15 persen selama masa pandemi Covid-19. Tidak hanya mengalami pertumbuhan ekspor, pangsa pasar produk furniture dan kerajinan di DIY semakin luas dengan bertambahnya negara-negara tujuan ekspor baru selain Eropa dan Amerika yaitu Afrika Selatan, India dan Timur Tengah.
Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Komda DIY Timbul Raharjo mengatakan ekspor produk furniture dan kerajinan di DIY terus bertumbuh di tengah pandemi, bahkan kedua belah pihak antara buyer dan seller atau produsen ingin segera bertemu langsung. Sebab stok produk mebel dan kerajinan di Eropa dan Amerika sebenarnya sudah menipis karena masih terjadi gap perdagangan dunia dengan China.
"Paling tidak kondisi tersebut menguntungkan kita dalam mengambil alih buyer-buyer yang selama ini membeli produk furniture dan kerajinan dari China. Sehingga ekspor produk mebel dan kerajinan di DIY justru masih bisa berjalan dengan baik selama masa pandem ini," ujarnya di Yogyakarta, Selasa (13/04/2021).
Timbul menyampaikan peluang pasar global tersebut harus dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku ekspor produk mebel dan kerajinan di DIY melalui beberapa program. Program yang digulirkan tersebut antara lain pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) guna meningkatkan keterampilan para pekerja di bidang finishing, konstruksi dan sebagainya sesuai asosiasi.
"Kami berupaya menggenjot dan memperluas penjualan produk semaksimal mungkin dengan berbagai program, termasuk program pelatihan untuk mencetak eksportir baru" katanya.
Selain menggulirkan berbagai program pelatihan peningkatan kapasitas, Timbul menuturkan pihaknya pun tetap melakukan perluasan pangsa pasar ekspor produk mebel dan kerajinan di DIY. Pangsa pasar produk furniture dan kerajinan DIY mayoritas didominasi ke Eropa dan Amerika Serikat (AS), namun juga dikembangkan negara sasaran baru seperti Afrika Selatan, India dan Timur Tengah terutama Dubai.
"Saya optimis dengan adanya program pelatihan untuk mencetak eksportir baru ini bisa semakin meningkatkan penjualan produk furniture dan kerajinan DIY, meski dalam kondisi pandemi. Kami juga berharap pelaku UKM mebel dan kerajinan agar ikut serta dalam ajang Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia (Jiffina) 2021 karena akan didatangi setidaknya 2.000 buyer dari mancanegara nantinya," paparnya.
Menurut Timbul, melalui keikutsertaan dalam ajang Jiffina 2021 ini efektif memicu peningkatan ekspor yang signifikan dengan kebanjiran order. Dengan kata lain, Jiffina tersebut bisa menjadi 'trigger' bagi pelaku UKM mebel dan kerajinan di DIY yang diharapkan bisa digelar pada Oktober 2021 mendatang. Asmindo DIY masih menunggu regulasi dari pemerintah dan negara-negara lain untuk membuka bordernya. (Ira)