• Jumat, 22 September 2023

Ekspor DIY Naik, Impor Malah Turun

- Minggu, 4 April 2021 | 21:12 WIB

YOGYA, KRjogja.com - Nilai ekspor DIY mencapai USD 46,3 juta pada Februari 2021 atau naik 18,72 persen dibanding ekspor Januari 2021 sebesar USD 39,0 juta. Sebaliknya nilai impor DIY pada Februari 2021 mencapai USD 8,8 juta atau turun 42,48 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar USD 6,5 juta.

Kepala BPS DIY Sugeng Arianto menyampaikan secara kumulatif, nilai ekspor Januari hingga Februari 2021 mencapai USD 85,2 juta atau meningkat 14,67 persen dibanding periode yang sama 2020. Secara umum, tiga besar negara tujuan utama ekspor barang DIY adalah Amerika Serikat (AS) dengan total nilai ekspor mencapai USD 17,9 juta disusul Jerman dengan total nilai USD 4,8 juta dan Jepang dengan total nilai USD 4,4 juta selama Februari 2021.

"Kontribusi ketiga negara tersebut mencapai 56,81 persen selama Januari sampai Februari 2021," ujarnya di Yogyakarta, Minggu (4/4).

Sugeng mengatakan ekspor ke Uni Eropa pada Februari 2021 menunjukkan kenaikan sebesar USD 1,2 juta atau 9,84 persen. Tiga besar negara tujuan ekspor adalah Jerman USD 4,8 juta, Belanda USD 2,5 juta dan Inggris USD 2,0 juta. Dilihat dari peranan, Uni Eropa mempunyai peran sebesar 30,05 persen terhadap seluruh ekspor DIY.

"Khusus ASEAN, tiga besar negara tujuan ekspor Februari 2021 adalah Singapura dengan nilai USD 0,6 juta, kemudian Thailand sebesar USD 0,2 juta dan Vietnam USD 0,1 juta. Ekspor ke ASEAN hanya berperan sebesar 2,58 persen dari seluruh ekspor DIY," tambahnya.

Lebih lanjut disampaikannya Pakaian Jadi Bukan Rajutan (62) lalu Perabot, Penerangan Rumah (94) dan Barang-barang dari Kulit (42) merupakan tiga kelompok komoditas dengan nilai ekspor tertinggi pada Februari 2021. Masing-masing sebesar USD 14,2 juta, USD 7,2 juta dan USD 4,6 juta. Nilai ekspor selama Februari 2021 dibanding Januari 2021 menunjukkan kenaikan USD 7,3 juta atau 18,72 persen.

"Komoditas dengan peningkatan nilai ekspor terbesar adalah Barang-barang dari Kulit (42) USD 2,1 juta atau setara 84 persen. Sementara dua komoditas menunjukkan penurunan nilai ekspor yaitu Kertas/Karton (48) mengalami penurunan terbesar yaitu USD 0,6 juta atau 40 persen dan Minyak Atsiri, Kosmetik Wangi Wangian (33) turun USD 0,2 juta atau 11,76 persen," jelas Sugeng.

Nilai impor DIY pada Februari 2021 mencapai 8,8 juta atau turun 42,48 persen dibanding Januari 2021. Secara kumulatif, nilai impor Januari hingga Februari 2021 mencapai USD 24,1 juta atau naik 15,87 persen dibanding periode yang sama 2020. Negara pemasok barang impor terbesar Februari 2021 adalah China dengan nilai USD 3,7 juta kemudian disusul Hongkong USD 2,1 juta dan Taiwan USD 0,8 juta.

"Filamen Buatan (54), Kain Tenunan Khusus (58) dan Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84) merupakan tiga besar kelompok komoditas impor pada Februari 2021 masing-masing sebesar USD 1,4 juta, USD 1,1 juta dan USD 1,0 juta," pungkas Sugeng. (Ira)

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Butuh Rp102 Miliar Tangani Miskin Ektrim DIY

Jumat, 22 September 2023 | 13:52 WIB

Dunia Perhotelan Berpeluang Serap Tenaga Kerja

Kamis, 21 September 2023 | 20:45 WIB

Budaya Literasi Butuh Komitmen Bersama

Kamis, 21 September 2023 | 17:54 WIB

Total 150 Motor Menumpuk di Polresta Yogya, Punya Siapa?

Kamis, 21 September 2023 | 17:15 WIB

Sertipikat Elektronik Cara Meningkatkan Kemananan

Rabu, 20 September 2023 | 15:56 WIB

BMKG DIY Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan

Rabu, 20 September 2023 | 15:45 WIB
X