YOGYA, KRJOGJA.com - Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK DIY 2020, akan ditutup Rabu (01/07/2020) besok tepat pukul 16.00 WIB. Setelah penutupan pendaftaran berikutnya memasuki tahap seleksi (sistem) kemudian pengumuman nama-nama siswa yang diterima.
Kabid Perencanaan dan Pengembangan Mutu, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Didik Wardaya SE MM MPd mengatakan, pada hari ketiga atau hari terkahir PPDB calon siswa masih bisa mendaftar. Namun tidak bisa melakukan perubahan data misalnya pindah jalur atau pergeseran pilihan sekolah.
"Pendaftaran PPDB belum berakhir sehingga persaingan masih sangat dinamis," terang Didik saat Live PPDB SMA dan SMK DIY yang digelar Kedaulatan Rakyat dan KRJOGJA.com.com dipandu host, Redaktur Pelaksana Kedaulatan Rakyat dan KRJOGJA.com Primaswolo Sudjono. Webinar juga diikuti Kepala SMK Negeri 1 Yogyakarta Elyas SPd MEng yang menyampaikan dinamika PPDB di sekolahnya.
Menurut Didik, dari data PPDB SMA/SMK DIY 2020 hingga Selasa (30/06/2020) pukul 12.00 WIB, jumlah calon siswa SMA yang namanya terpampang sebanyak 13.681 orang sedangkan nama calon siswa SMK yang terpampang sebanyak 16.498 orang, sehingga jumlah totalnya 30.179. Sadangkan jumlah siswa yang terlempar dari zona 1 ke zona 2 dan 3 karena kalah bersaing di nilai gabungan atau bahkan namanya sudah tidak terlihat lagi juga cukup banyak.
[embed]https://www.youtube.com/watch?v=U5p2PJlfqx8[/embed]
"Nampaknya siswa yang menunggu sampai hari terakhir untuk mendaftar juga masih banyak dan biasanya punya nilai tinggi. Ini bisa menggeser siswa yang sudah mendaftar di hari pertama dan kedua. Pergerakan casis masih akan terjadi di hari ketiga pendaftaran," katanya. Adapun jumlah siswa yang mengambil token untuk mendapat akun pendaftaran PPDB, totalnya sekitar 38.000 token. Dari jumlah itu masih ada beberapa calon siswa yang masih mengurus aktivasi token, yang kemungkinan akan mendaftar di hari terkahir.
Bagi casis yang akan mendaftar di hari terkahir pendaftaran dan ingin mendapatkan sekolah negeri, Didik menyarankan untuk mencermati satu-satu SMA yang ada di website PPDB DIY. Jika kemungkinan di sekolah zona 1 sudah tertutup, bisa berspekulasi membidik sekolah di zona 2 atau 3 yang kuota siswanya belum terpenuhi namun konsekuensinya jarak sekolahnya jauh. Atau bisa berspekulasi memilih SMK yang jurusannya belum padat peminat.
Dalam webinar ada wargenet yang menanyakan alasan kenapa perubahan data, batas akhirnya justru di hari kedua, bukan di hari terkahir. Menurut Didik, jika perubahan data diperbolehkan di hari terkahir akan banyak yang baru melakukan perubahan di hari terkhir sehingga dikhawatirkan server PPDB mengalami trouble karena terlalu banyak beban/yang mengkases. Akhirnya diputuskan batas akhir perubahan data di hari kedua.
Didik justru mengkhwatirkan pemenuhan kuota SMA-SMA di wilayah terpencil DIY seperti SMA di Kecamatan Kokap Kulonprogo atau Semanu Gunungkidul. Karena di SMA-SMA terpencil itu jumlah bangkunya lebih banyak dari jumlah lulusan SMP. "Untuk SMA di kota dan perbatasan target kuota pasti terpenuhi, semoga demikian untuk SMA-SMA di wilayah terpencil itu," harapnya.
Sementara Elyas menyampaikan bahwa kuota 216 kursi di SMKN 1 Yogya sudah terpenuhi, dan tinggal proses geser-menggeser siswa, terutama bagi casis di pilihan ketiga yang kemungkinan besar akan tergeser. Menurut Elyas, proses PPDB di sekolahnya berjalan lancar. SMKN 1 Yogya memiliki tiga kompetensi keahlian yaitu akuntansi dan keuangan lembaga, otomasisasi dan tata kelola perkantoran serta bisnis daring dan pemasaran. "Kami bersyukur SMKN 1 Yogya masih banyak peminatnya," katanya. (Dev)
[embed]https://www.youtube.com/watch?v=U5p2PJlfqx8[/embed]