Empat Wanita Jawa Ini Cantiknya Kebangetan, Nomor Tiga Bikin Pria Rela Melakukan Apa Saja

- Senin, 23 Maret 2020 | 18:43 WIB

WANITA Jawa memang dikenal dengan kecantikannya. Selain cantik secara fisik, wanita Jawa juga memiliki kepribadian yang lembut dan berkarakter kuat. Tak ayal, banyak pria mengidamkan mendapat pasangan hidupnya berasal dari keturunan Jawa.

Di tanah Jawa sendiri banyak sosok wanita yang kecantikannya abadi dan dikenang sepanjang masa. Dongeng maupun cerita ataupun sejarah di negeri ini mencatat, banyak pria rela mati ataupun melakukan apa saja demi meraih cinta Sang Hawa.

Kecantikan wanita-wanita tersebut tak dapat ditandingi oleh perempuan masa kini. Hal itu dapat dilihat dari gambaran, peninggalan maupun dongeng rakyat yang mengabadikannya. Berikut wanita-wanita Jawa yang kecantikannya dikenang sepanjang masa.

1. Roro Mendut


wanita-jawa-ini-cantiknya-kebangetan-nomor-tiga-bikin-pria-rela-melakukan-apa-saja-220723i_4218109025aa12aacbc121982b2eef29.jpg" data-srcset="https://cdns.klimg.com/newshub.id/resized/production/webp/640x/https://static.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/krjogja/real/2022/08/05/1614894/empat-wanita-jawa-ini-cantiknya-kebangetan-nomor-tiga-bikin-pria-rela-melakukan-apa-saja-220723i_4218109025aa12aacbc121982b2eef29.jpg" type="image/webp">
wanita-jawa-ini-cantiknya-kebangetan-nomor-tiga-bikin-pria-rela-melakukan-apa-saja-220723i_4218109025aa12aacbc121982b2eef29.jpg" data-srcset="https://cdns.klimg.com/newshub.id/resized/production/jpeg/640x/https://static.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/krjogja/real/2022/08/05/1614894/empat-wanita-jawa-ini-cantiknya-kebangetan-nomor-tiga-bikin-pria-rela-melakukan-apa-saja-220723i_4218109025aa12aacbc121982b2eef29.jpg" type="image/jpeg">

-

Roro Mendut pernah hidup sekitar abad ke-17 atau kurang lebih pada tahun 1600-an ketika zaman Kesultanan Mataram. Saat itu, kerajaan yang kini bernama Kraton Yogyakarta tersebut menguasai hampir seluruh wilayah tanah Jawa.

Guna memperluas wilayahnya, daerah-daerah di pesisir utara Jawa pun dirambah. Salah satu wilayah yang ingin dikuasai saat itu yakni Kadipaten Pesantenan yang kini bernama Kabupaten Pati, masuk ke dalam wilayah Propinsi Jawa Tengah kini. Dalam tugas tersebut diutuskan salah seorang panglima tangguh berpangkat Tumenggung bernama Wiroguno untuk berangkat berperang menguasai Kadipaten Pesantenan.

Kadipaten Pesantenan ini bukanlah wilayah yang memiliki kekuatan perang tangguh sehingga tidak butuh waktu lama bagi Tumenggung Wiroguno untuk menguasainya. Tak dalam hitungan minggu, Pati berhasil dikuasai Tumenggung Wiroguno.

Sebagai tanda takluknya Pesantenan, adipati setempat menyerahkan upeti berupa harta benda kepada Mataram berikut juga menyerahkan putri angkatnya yang cantik jelita bernama Roro Mendut. Gadis cantik ini kelahiran Desa Trembagi Pati yang sudah sejak kecil diasuh oleh Sang Adipati Pesantenan.

Diboyonglah Roro Mendut ke Mataram dan harta benda perang yang lainnya. Di Mataram, Roro Mendut tinggal di lingkungan istana. Rencananya gadis ini akan dipersunting sendiri oleh Wiroguno jika usia Roro Mendut telah matang nantinya.

Namun hasrat Sang Tumenggung bertepuk sebelah tangan. Roro Mendut enggan dipersunting oleh Wiroguno, lantaran ia telah memiliki kekasih bernama Pronocitro seorang pemuda tampan dari daerah asalnya sana.

Diam-diam Pronocitro pun menyusul Roro Mendut ke Mataram. Sesampaipnya di wilayah yang kini bernam Yogya tersebut Pronocitro menyamar menjadi pekatik yang dalam bahasa Jawa berarti perawat kuda-kuda prajurit.

Halaman:

Editor: ivan

Tags

Terkini

Sambut HUT Kota Yogya, Bank BPD DIY Dukung Yogowes

Senin, 2 Oktober 2023 | 09:00 WIB

AIMEP Kunjungi Ponpes Sunan Pandanaran Yogyakarta

Minggu, 1 Oktober 2023 | 14:00 WIB

Masata Peringati HPI, Wujudkan Yogya Zero Sampah

Sabtu, 30 September 2023 | 16:30 WIB
X