YOGYA, KRJOGJA.com - Setidaknya 920 Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Malioboro yang tergabung dalam Koperasi Paguyuban PKL Malioboro Tri Dharma menggulirkan gerakan 'Tri Dharma Gumregah Malioboro Ora Nyampah' yang akan dilaksanakan rutin setiap Jumat. Melalui gerakan ini diharapkan bisa memotivasi seluruh komunitas yang ada di Malioboro termasuk pengujung untuk bisa menjaga kebersihan di kawasaan Malioboro.Â
Pengawas dan Penasihat Koperasi Paguyuban PKL Malioboro Tri Dharma Rudiarto mengatakan pihaknya melibatkan ibu-ibu Srikandi Tri Dharma dalam program reresik Tri Dharma Gumregah Malioboro Ora Nyampah karena lebih teliti dan cermat dalam menyikapi kebersihan, kerapian dan keindahan. Tri Dharma selaku organisasi turun tangan dan berupaya menjaga kebersihan di kawasan Malioboro dengan mengerahkan armada dan petugas kebersihan untuk pengakutan sampahnya sehingga membantu tugas Unit Pelaksana Tugas (UPT) Malioboro dalam menjaga Malioboro.
"Kami kerahkan dan libatkan ibu-ibu Srikandi Tri Dharma yang akan selalu menjaga kebersihan kawasan Malioboro dengan aksi bersih-bersih sampah setiap Jumat sore kedepannya. Setiap kelompok akan kita sediakan kantong plastik yang jika sudah terkumpul akan diangkut petugas kebersihan," tutur Rudiarto disela-sela peluncuran gerakan 'Tri Dharma Gumregah Malioboro Ora Nyampah' di Gerbang Barat Kepatihan, Jumat (4/10/2019) sore.
Rudiarto mengaku pihaknya juga telah memotivasi ibu-ibu Srikandi Tri Dharma untuk melakukan pengolahan sampah-sampah tersebut serta mulai sosialisasi ke arah pengurangan penggunaan plastik. Â
Srikandi Tri Dharma juga akan diedukasi dalam pengolahan sampah-sampah tersebut melalui bank sampah, sehingga mereka tidak hanya sekedar membersihkan tetapi sekaligus bisa mengolah sampah dengan baik, barangkali akan mengurangi volume sampah, khususnya sampah plastik dan putung rokok di kawasan Malioboro.
"Malioboro adalah wajah Yogyakarta, bukan hanya sekedar titik geografis dalam sebuah peta. Malioboro juga harapan dimana ribuan orang mencari penghidupan. Malioboro sekaligus pesona dimana wisatawan merajut romansa dengan berbagai aktivitasnya, karena itulah Malioboro harus nyaman yang direpresentasikan dalam wujud kebersihan," tandas Istri Wakil Gubernur (Wagub) DIY GBRAA Paku Alam.Â
GBRAA Paku Alam menambahkan gerakan ini merupakan wujud bakti bersama serta gotong royong antara koperasi Tri Dharma dan seluruh partisipan yang terlibat didalamnya. Diharapkan program ini dapat menyinergikan budaya dan lingkungan yang pada akhirnya mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat serta titik awal dalam menjaga keindahan dan kebersihan Malioboro.
"Gerakan ini merupakan kebangkitan bersama agar Malioboro bebas dari sampah yang akan rutin diadakan setiap Jumat. Upaya ini harus dilakukan karena Malioboro adalah sentra pariwisata yang menarik dan magnet yan kuat untuk wisatawan. Maka yang dilihat adalah kebersihannya, mengingat kita belum bisa mengandalkan kebersihan dari wisatawan itu sendiri," imbuh Istri Walikota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun. (Ira)