BANTUL, KRJOGJA.com - Pemkab Bantul berhasil mengumpulkan 41 ekor kambing serta satu ekor lembu dalam perayaan Idul Adha 1440 H. Masing-masing berasal dari Bupati Bantul Drs H Suharsono sebanyak empat ekor kambing, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta BUMD se-Bantul ada 37 ekor kambing. Sedangkan seekor lembu merupakan bantuan dari Sri Sultan HB X. Hewan kurban itu pun langsung diserahkan ke warga yang tinggal di pedesaan, Jumat (09/08/2019).
Khusus untuk seekor lembu dari Sri Sultan HB X diserahkan kepada perwakilan Takmir Masjid Al-Mutaqin Rejosari Terong Dlingo. Penyerahan dilakukan Bupati Bantul di halaman belakang Rumah Dinas Bupati Bantul Trirenggo.
Sebelum diserahkan, dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap semua hewan kurban oleh petugas Bagian Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (P2KP) Bantul. Hasil pemeriksaan semua dinyatakan sehat.
Bupati Bantul, mengemukakan agar kegiatan kurban yang hukumnya sunah muakkad atau sangat dianjurkan bagi yang mampu seperti ini bisa dilakukan setiap tahun oleh semua kepala OPD. "Karena selain menjalani amalan agama, kurban juga membantu masyarakat kurang mampu," harapnya.
Sementara mulai Sabtu (10/08/2019) pagi ini Dinas P2KPBantul mengerahkan 183 petugas kesehatan hewan meliputi mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM sebanyak 100 petugas dan 83 petugas kesehatan hewan dari Dinas P2KP Bantul. Petugas akan memeriksa semua hewan kurban yang disembelih di wilayah Bantul hingga selesai masa penyembelihan.
Menurut Sekretaris Dinas P2KPBantul Ir R Bambang Pin Erwanto MM, didampingi Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Joko Waluyo SPt MSi, jumlah titik penyembelihan hewan kurban tahun 2018 lalu ada 2.130 titik. Sedangkan tahun 2019 ini tidak kurang dari 2.200 titik. Dari 2.200 titik penyembelian kurban tersebut, jika ditemukan daging yang mencurigakan tetapi belum didatangi petugas pemeriksaan kesehatan hewan.
Joko Waluyo mengimbau kepada kepanitiaan penyembelihan hewan kurban hendaknya memperhatikan kesehatan daging di antaranya jangan mencampurkan daging dan jerohan, jangan mencuci jerohan di aliran sungai, jerohan yang akan dibagikan sebaiknya direbus lebih dulu, bungkus daging jangan pakai plastik hitam, sebaiknya memakai besek. (Jdm)
