Mengawal Pemilu Dengan Semangat Persatuan

- Jumat, 17 Mei 2019 | 19:26 WIB
Diskusi ‘Mengawal Pemilu Damai Menunggu Hasil Resmi KPU' yang digelar PWI DIY. (Foto : Ivan Aditya)
Diskusi ‘Mengawal Pemilu Damai Menunggu Hasil Resmi KPU' yang digelar PWI DIY. (Foto : Ivan Aditya)

YOGYA, KRJOGJA.com - Hasil pemilu 2019 tak lama lagi akan diumumkan oleh pihak KPU. Seluruh pihak diminta untuk dapat menerima dan menghormati apapun hasilnya nanti, serta selalu menjaga persatuan kesatuan bangsa.

Hal itu mencuat dalam diskusi ‘Mengawal Pemilu Damai Menunggu Hasil Resmi KPU’ yang diadakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DIY di kantor setempat, Jumat (17/05/2019). Hadir dalam diskusi ini Rektor UGM Prof Panut Mulyono, Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Yudian Wahyudi dan Kepala Bidang Humas Polda DIY AKBP Yulianto.

Kabid Humas Polda DIY AKBP Yulianto menilai secara umum pelaksanaan Pemilu di DIY cukup kondusif. Meski demikian diakuinya ada beberapa gesekan di DIY selama masa kampanye tapi bisa terselesaikan secara mufakat maupun hukum.

“Pasca pemungutan suara isu-isu KPU curang dan aparat tidak netral hingga berita hoaks terus bermunculan. Ini bisa berpengaruh pada 22 Mei saat pengumuman pemilu ada potensi mobilisasi massa. Kegiatan mobilisasi massa boleh asal tidak melanggar hukum,” terang Yulianto.

Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Yudian menegaskan para peserta pemilu harus mampu menciptakan iklim yang damai di tengah masyarakat. Bukan malah sebaliknya membuat penyataan-pernyataan yang justru akan membuat situasi menjadi kurang kondusif.

"People power kalau diteruskan akan menghancurkan bangsa ini. Persatuan dan kesatuan adalah yang paling mahal,” tegas Prof Yudian.

Prof Panut Mulyono mengajak semua masyarakat untuk berpikir jernih dan tetap mempercayakan hasil pesta demokrasi di tanah air ini kepada KPU yang akan diumumkan pada 22 Mei 2019. Jika memang ada pihak yang tidak puas dengan keputusan itu maka dapat menempuh jalur melalui Mahkamah Konstitusi (MK).

Halaman:

Editor: ivan

Tags

Terkini

X