YOGYA, KRJOGJA.com - Menko Maritim Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan mengajak para mahasiswa untuk bangga menjadi bangsa Indonesia dan berpesan untuk tidak percaya pada berita fitnah. Menurut Luhut, berita fitnah, hoax dan ujaran kebencian yang terus menerus dibiarkan akan merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kita tidak ingin Indonesia seperti Suriah, Afganistan atau Irak yang terpecah belah karena pertikaian yang ujungnya rakyat menjadi korban. Saya berpesan kepada para mahasiswa untuk bangga menjadi bangsa Indonesia dengan mempertahankan Pancasila dan UUD 1945, juga menjaga jangan sampai ada ideologi baru yang masuk yang ingin memecah belah bangsa," terang Luhut saat berdialog dengan ratusan mahasiswa di Ballroom Hotel Phoenix, Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta, Minggu (24/2/2019).
Para mahasiswa tersebut berasal dari 35 perguruan tinggi di DIY yang tergabung dalam Perkumpulan Mahasiswa Yogyakarta (Permata) diketuai Nur Fatah. Acara diselenggarakan oleh organisasi relawan Jokowi-Ma'ruf Amin 'Cakra 19 DIY'. Turut hadir dalam acara, Ketua Bidang Komunikasi Cakra 19 DIY Luluk Hadijanto dan Sekjen DPP Cakra 19 Letjen (Purn) Eko Wiratmoko. Sedangkan mendampingi Luhut, Alwi Shihab dan Ruhut Sitompul.Â
Menurut Luhut, jelang Pemilu 2019, banyak sekali berita fitnah yang menyasar kepada Presiden Joko Widodo terutama mempersoalkan program pembangunan, namun tanpa didasari argumen dan data yang valid. Ditegaskan Luhut, pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah menorehkan banyak prestasi. Pemerintah berhasil membalikkan arah perekonomian di pertengahan 2015.Â
"Pertumbuhan ekonomi tersebut berhasil menurunkan angka kemiskinan dan ketimpangan (rasio gini) ," katanya.Â
Salah satu isu yang banyak dipelintir menjadi fitnah untuk menyerang Jokowi adalah soal utang pemerintah. Dijelaskan Luhut, utang tersebut digunakan pemerintah untuk membangun sektor sektor-sektor produktif dan strategis salah satunya pembangunan infrasturktur yang manfaatnya nyata dirasakan rakyat Indonesia. Sebut saja pembangunan jalan tol di Sumatera, Kalimantan dan Papua, peningkatan kapasitas trasnportasi udara, program tol laut dan lain-lain.
"Selama bertahun-tahun projek tersebut tidak pernah terwujud dan hanya sebatas rencana. Namun di era Presiden Jokowi program tersebut terwujud diikuti pemerataan kesejahteraan. Sehingga sangat layak Jokowi diberi kesempatan lagi untuk memimpin, demi Indonesia yang lebih baik," pungkasnya. (Dev)Â Â