YOGYA, KRJOGJA.com - Inflasi DIY terkendali di level 0,15 persen (mtm) pada Maret 2018 dengan laju inflasi kalender DIY sebesar 0,65 persen (ytd) dan laju inflasi tahunan mencapai 3,29 persen (yoy). Terjaganya stabilitas inflasi pada periode laporan dipengaruhi koreksi harga beras dan daging ayam ras yang mampu menahan gejolak inflasi yang lebih dalam dari kenaikan harga bensin dan bumbubumbuan seperti bawang putih, bawang merah dan cabai rawit.
"Pencapaian tersebut lebih rendah dibandingkan pencapaian nasional sebesar 0,20 persen (mtm) maupun rata-rata historis Maret 5 tahun terakhir sebesar 0,21 persen (mtm), walaupun meningkat terbatas dibandingkan Februari 2018 yang tercatat deflasi 0,05 persen (mtm)," tutur Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY Budi Hanoto di Yogyakarta.
Berdasarkan disagregasinya, menurut Budi, komponen volatile food menunjukkan adanya penurunan tekanan inflasi menjadi sebesar 0,26 persen (mtm) pada periode laporan, dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat inflasi 0,54 persen (mtm). Kondisi tersebut dipengaruhi adanya koreksi harga beras dan daging ayam ras yang mampu menahan tekanan inflasi lebih dalam ditengah tingginya gejolak kenaikan harga bawang putih, bawang merah dan cabai rawit.
"Berlangsungnya musim panen di beberapa sentra penghasil beras di DIY, seperti Sleman, Kulonprogo dan Bantul mampu mendorong koreksi harga beras di level Rp 11.800/kg atau menurun dibandingkan harga pada Februari 2018 sebesar Rp 12.400/kg. Sementara turunnya harga daging ayam ras dipengaruhi melimpahnya pasokan di tengah stabilnya permintaan masyarakat," ungkap Budi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY ini menambahkan, sejalan dengan penurunan inflasi volatile food, komponen inti juga tercatat cukup terkendali dengan inflasi sebesar 0,07 persen (mtm), atau menurun dalam level terbatas dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat inflasi 0,09 persen (mtm). Di sisi lain, komponen administered prices tercatat inflasi sebesar 0,29 persen (mtm), dengan andil sebesar 0,06 persen (mtm), meningkat tajam dibandingkan bulan sebelumnya yang deflasi sebesar 1,01 persen (mtm). (Ira)