Krjogja.com - Yogyakarta kembali dipilih sebagai tuan rumah Kejuaraan Atletik Indonesia Open U-18 dan Kejuaraan Nasional U-16, bukan tanpa alasan. Menurut Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Tigor Tanjung, Yogyakarta telah menunjukkan keaktifannya dalam mengadakan berbagai kegiatan atletik.
Selain sering digunakan sebagai tempat pelatihan bagi para pelatih, baik dalam praktik maupun teori, Yogyakarta juga dikenal sebagai wilayah yang banyak melahirkan atlet kelas nasional.
Stadion Mandala Krida, lokasi berlangsungnya lomba, memiliki lintasan sintetis yang memadai meski membutuhkan beberapa reparasi. "Secara umum fasilitasnya oke. Hingga saat ini, pelaksanaan juga berjalan baik," ujar Tigor.
Baca Juga: Kejuaraan Indonesian Open, DIY Tambah 1 Emas dan Perak
Tigor juga menyebutkan peluang Yogyakarta untuk kembali menjadi tuan rumah kejuaraan kelas internasional sangat besar. "Kemarin Pak Luhut Binsar Panjaitan menganggap Yogyakarta mendapatkan 'angin winter' dari Australia. Selain itu, sumber daya manusia (SDM) di sini sangat mumpuni dan akomodasi yang tersedia juga mendukung," tambahnya.
Terkait dominasi atlet dari negara lain dalam beberapa nomor, Tigor menjelaskan bahwa negara sahabat kita memiliki pandangan strategis terhadap usia pembinaan. "Ini yang harus kita tiru. Mereka bisa menang karena persiapan mereka lebih baik. Jangan karena sudah senior, lalu melupakan pembinaan," ujarnya.
Nomor-nomor usia di bawah 16 tahun sudah menunjukkan perkembangan yang bagus. Namun, Tigor menyayangkan banyak daerah yang tidak mengirimkan atletnya. "Kita harus memperbaiki ini agar lebih banyak daerah yang ikut berpartisipasi dan mempersiapkan atlet-atlet muda dengan lebih baik," tutupnya.