BRI: Digitalisasi Menggeser Status Quo UMKM Ultra Mikro

Photo Author
- Jumat, 15 Juli 2022 | 13:37 WIB

Ini bisa disebabkan aktivitas inklusi dan literasi masih perlu didorong lebih baik lagi sekaligus meningkatkan akses layanan keuangan formal.

“BRI memiliki kerangka program pemberdayaan UMKM baik untuk individu, kelompok dan ekosistem desa. Lebih dari 27 ribu tenaga pemasar BRI sebagai ujung tombak pemberdayaan meliputi literasi dasar, literasi bisnis dan literasi digital. Program pemerintah bansos, membangun klaster usaha dan desa brilian dilakukan secara intensif,” tegasnya.

Khususnya pada segmen Ultra Mikro, literasi keuangan masih rendah, tingkat inklusi keuangan 65% dimana kurang dari 40% masyarakat Ultra Mikro belum memiliki rekening tabungan.

Menurut kajian Women’s World Banking (WWB), pelaku usaha ultra mikro berada pada  kelompok Necessary dan Stable, pinjaman informal, merasa tidak perlu perijinan, cashflow campur dan penggunaan handphone sebatas pribadi bukan usaha.

Hal ini yang membuat BRI selaku induk Holding UMi menaruh perhatian lebih, mendorong peningkatan kapabilitas pengusaha dan usahanya.

Pemerintah dalam rencana strategis ekonomi nasional ingin mendorong tingkat inklusi keuangan 90% di tahun 2024.

Melalui Holding atau Sinergi Ekosistem Ultra Mikro (UMi) antara Pegadaian, PNM dan BRI memberikan harapan baru bagi masyarakat Ultra Mikro dengan memperluas jaringan Unit Colocation SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro) dan memperdalam layanan produk dan jasa keuangan formal yang semakin lengkap.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dorong UMKM Naik Kelas, BRI Jalin Kolaborasi dengan SOGO

Minggu, 30 November 2025 | 12:50 WIB
X