Pembiayaan tersebut didominasi oleh sektor UMKM sebesar Rp568,4 triliun. Lebih lanjut, sebanyak Rp 45,2 triliun ke sektor pengelolaan sumber daya alam dan penggunaan lahan berkelanjutan, Rp 14,6 triliun ke sektor clean transportation. Kemudian, sebanyak Rp 2,1 triliun kepada sektor green building dan Rp 6,3 triliun ke sektor yang terkait renewable energy.
Penyaluran pembiayaan ke green sector tersebut juga ditopang oleh aksi korporasi perseroan, yakni penerbitan sustainability bond senilai USD 500 juta pada 2019 lalu. Dana yang dihimpun perseroan tercatat telah digunakan untuk aktivitas sosial sebesar 69% dan green projects sebesar 31%. (*)