Produk Anyaman Dapatkan Peluang Business Matching Di UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023

Photo Author
- Rabu, 3 Januari 2024 | 15:04 WIB
CRAFTOTE Gallery & Coffee yang ingin melestarikan kearifan lokal Indonesia melalui produk anyaman dan kerajinan tangan (Istimewa)
CRAFTOTE Gallery & Coffee yang ingin melestarikan kearifan lokal Indonesia melalui produk anyaman dan kerajinan tangan (Istimewa)

Krjogja.com - JAKARTA - CRAFTOTE Gallery and Coffee adalah brand asal Jakarta yang ingin melestarikan kearifan lokal Indonesia melalui produk anyaman dan kerajinan tangan.

Oleh karena itu, brand yang hadir sejak 2021 tersebut mengikuti program UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 untuk memperluas pasar dan memperkuat ekosistem usaha.

Thio Siujinata yang merupakan pendiri dan pemilik dari CRAFTOTE Gallery and Coffee mengungkapkan bahwa sebelumnya usaha tersebut telah masuk dalam Rumah Kreatif BUMN di Jakarta Barat.

Baca Juga: Pelatih PSS Ungkap Harapan Ditemani Suporter Setiap Pertandingan

“Memang karena gabung di Rumah Kreatif BUMN sering ditawari akses permodalan. Tapi yang saya butuhkan adalah business matching, pembeli atau buyer. Ketika bertemu buyer, saya pasti butuh dana untuk perbesar modal. Akhirnya, BRI bawa kami ke pameran berbasis business matching seperti BRILIANPRENEUR. Saya dengar cerita dari teman-teman acara ini bagus banget, dan ternyata benar,” ujarnya.

Proses tak mengkhianati hasil, melalui UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR ada calon buyer asal Kanada yang tertarik dengan produk-produk CRAFTOTE untuk menjajaki kerja sama. Di sisi lain, hal itu akan semakin memperluas pasar CRAFTOTE yang sebelumnya telah pula diekspor ke Kanada dan Jepang.

Thio pun menjelaskan, CRAFTOTE Gallery & Coffee yang ingin melestarikan kearifan lokal Indonesia melalui produk anyaman dan kerajinan tangan, dihasilkan dari bahan-bahan alam seperti eceng gondok, pelepah pisang, bambu, hingga pandan.

Baca Juga: Sinopsis Cinta Tanpa Karena 3 Januari 2024, Nuna Makin Bingung Milih Antara Baskara atau Dipta

Setiap produk dihasilkan dengan teknik anyaman tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi oleh pengrajin Indonesia di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan mempertahankan metode tradisional ini, produk-produk CRAFTOTE tak hanya memiliki nilai estetik tinggi, tetapi juga ramah lingkungan.

Sebab produknya dapat terurai secara alami tanpa meninggalkan jejak sampah yang dapat merusak alam. Dalam mendesain CRAFTOTE, Thio terus berupaya menjaga nilai tradisional namun tetap relevan dengan tren pasar saat ini.

Atas inovasi desain dan kreativitasnya, CRAFTOTE mendapat penghargaan Karya Kriya Terbaik Indonesia dari Dewan Kerajinan Nasional pada September 2023 lalu.

Baca Juga: Ini Pesan  Gusmen di Hari Amal Bhakti ke-78 Kemenag 

Penghargaan ini diberikan untuk desain produk Boheme Bamboo, wadah cantik untuk lilin dengan kaca di dalamnya yang menjadikan kriya tersebut adaptif untuk berbagai dekorasi interior maupun eksterior.

Thio bersyukur, untuk bahan baku pihaknya tak pernah mengalami kesulitan pasokan. Bantul, Karawang, Cirebon, Manado dan beberapa Kabupaten di Jawa Tengah memiliki kualitas baik dan melimpah. Pun demikian dengan pengrajin, secara regular CRAFTOTE mempekerjakan 8-9 pengrajin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Dorong UMKM Naik Kelas, BRI Jalin Kolaborasi dengan SOGO

Minggu, 30 November 2025 | 12:50 WIB
X