KRjogja.com, BANTUL - Di sebuah studio kecil di wilayah Semail RT 2, Bangunharjo Sewon, Bantul, terdapat kisah luar biasa tentang semangat dan keterampilan seorang pemuda menuangkan bakat seninya dalam pembuatan gitar elektrik.
Apa yang awalnya hanya sebagai hobi pribadi kini telah menjadi bisnis yang berkembang pesat merambah pasar nasional tidak hanya di Jogja tetapi juga di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, bahkan mencapai pasar di Sumatra dan Kalimantan.
Juwari namanya, mendalami produksi gitar custom bermula dari cinta mendalamnya terhadap alat musik ini. Ia mengasah keterampilannya melalui belajar sendiri dan memperoleh pengalaman berharga saat bekerja di industri pembuatan gitar di Sleman.
Dengan pengetahuan dan tekad yang kuat, Juwari mengambil langkah untuk mendirikan produksi mandiri, dengan bangga memasarkan karyanya dengan label J-S-P atau Juwari Semail Production.
Proses detail dalam pembuatan setiap gitar menjadi bukti ketekunan Juwari. Dibutuhkan waktu tidak kurang dari 45 hari untuk menyelesaikan sebuah gitar elektrik, karena setiap detail dikerjakan secara cermat, memastikan bahwa setiap gitar memenuhi harapan tinggi calon pemiliknya.
Meskipun dihadapkan dengan tantangan dari impor murah yang membanjiri pasar, Juwari tetap optimis tentang permintaan untuk gitar custom. Ia percaya bahwa pemain gitar yang penuh selera menghargai kualitas dan keterampilan tangan, hal-hal yang terlihat jelas dalam setiap gitar dengan merek J-S-P.
"Produk custom khususnya gitar memang harus telaten untuk memastikan detail sesuai dari selera pemesan, tidak heran jika produksi gitar custom bisa lama beda dengan pabrikan. rata-rata pemesan memang pemain berpengalaman sehingga paham sekali dengan kebutuhan karakter sound yang diinginkan," katanya kepada KRjogja.com.
Seiring berkembangnya brand JSP, permintaan untuk membuat gitar custom mengalir deras. Untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya ini, Juwari mengandalkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditawarkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dukungan keuangan ini telah sangat membantu dalam mengatasi kendala modal dan memperluas jangkauan bisnisnya.
"Model bisnis berbasis pre order seperti produksi gitar ini, tentu saja membutuhkan modal didepan untuk peengadaan bahan baku dan komponen pendukung. Beruntung saya dibantu dengan program KUR BRI sehingga mempu mengatasi masalah permodalan saya," tambahnya.
Gitar-gitar produksi dari JSP dibanderol dengan harga antara Rp 2 - 3 juta Rupiah tergantung tingkat kerumitan dan detail. Tidak lupa Juwari juga menularkan kemampuannya kepada warga disekitarnya untuk ikut bekerja bersamanya.
"Harapannya untuk BRI tidak berhenti pada sektor permodalan saja, namun bisa membantu eksistensi umkm seperti kami dengan program-program promosi dan membantu penjualannya," harapnya.
Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas. Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25% diantaranya atau sejumlah Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM. Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan, dimana tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11% yoy.
“BRI meyakini pemberdayaan yang terus dilakukan perseroan kepada segmen UMKM memiliki impact terhadap daya tahan ekonomi nasional, mengingat UMKM berperan terhadap sekitar 97% job creation (penciptaan lapangan kerja) di Indonesia dan menyumbang PDB dikisaran 61%,” jelas Sunarso.
Apabila dirinci, seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif, segmen mikro tercatat tumbuh 10,51% yoy menjadi Rp622,61 triliun, segmen konsumer tumbuh 11,62% yoy menjadi Rp193,96 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,06% yoy menjadi Rp272,85 triliun dan segmen korporasi tumbuh 15,10% yoy menjadi Rp219,24 triliun.