Pada sisi pembeli, BRImo menampilkan nama merchant QRIS secara lengkap, memudahkan nasabah untuk memastikan keaslian transaksi. Andrijanto juga mengajak seluruh merchant untuk rutin memeriksa kondisi stiker QRIS mereka, guna memastikan keasliannya dan mencegah adanya manipulasi.
Kehati-hatian dalam bertransaksi QRIS harus dilakukan oleh semua pihak yang terlibat, baik dari sisi merchant maupun pembeli. Dengan kerjasama yang baik dan kesadaran yang tinggi, diharapkan transaksi QRIS dapat berjalan aman dan lancar, mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang semakin pesat di Indonesia.
Wakil ketua Baznas DIY, Drs Ahmad Luthfie mengakui penggunaan QRIS dalam transaksi digital untuk penyaluran donasi mulai menjadi trend baru ditengah masyarakat. Namun dihimbau masyarakat selalu berhati-hati dan teliti saat melakukan transaksi secara digital.
“Khususnya dibulan puasa ramadan ini, masyarakat dan para pengelola zakat infaq dan shodaqoh harus waspada selalu memeriksa stiker QRIS yang ditempelkan di papan pengumuman maupun kotak shodaqoh digital. Karena modus penipuan dengan menggunakan stiker QRIS palsu juga banyak terjadi,” katanya kepada KRjogja.com, Jumat (15/3).
Ahmad Luthfie berharap tidak ada lagi kasus penipuan berkedok donasi dengan memanfaatkan QRIS. Masyarakat juga didorong untuk berpartisipasi aktif untuk melaporkan stiker QRIS dan rekening penerima yang mencurigakan kepada pihak terkait. (Git)