KRjogja.com - YOGYA - Perwakilan Keraton Ngayogyakarta Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo membuka secara resmi konkurs Nasional Seni Suara Alam Burung derkuku Tingkat Nasional Piala Raja Hamengku Buwono Cup tahun 2023 di Alun-Alun Kidul Yogyakarta, Minggu (15/10/2023).
Dalam sambutannya Prabukusumo menjelaskan bahwa Keraton Ngayogyakarta bersama Pemda DIY mendukung kegiatan nasional seperti lomba burung derkuku piala raja dikarenakan memiliki multiplier effect (efek berganda) yang sangat luar biasa seperti meningkatnya aktivitas penginapan hotel dan restoran, meningkatnya penjualan pakan maupun sangkar burung. Prabukusumo juga memberikan pesan khusus kepada para juri lomba untuk menilai secara professional dan jujur.
Konkurs Nasional Seni Suara Alam burung derkuku Tingkat Nasional Piala Raja Hamengku Buwono Cup tahun 2023 diselenggarakan oleh Persatuan Penggemar Derkuku Seluruh Indonesia (PPDSI) Pengda DIY bersama Dinas Pariwisata DIY dan Keraton Ngayogyakarta. Terdapat 3 kelas yang dilombakan yakni kelas Pemula, kelas Yunior dan kelas Senior.
Baca Juga: Belum Menang di Mandala Krida, Kas Hartadi Ungkap Hal Ini Sebelum PSIM Jamu Persikab
Sebanyak 222 peserta burung derkuku dari berbagai daerah di Indonesia sejak pagi sudah memenuhi alun-alun. Para peternak maupun penghobi standby dengan sangkar berisi burung derkuku andalannya menunggu aba-aba panitia untuk menggantangkan sangkar di gantangan yang telah disiapkan.
Terdapat pula 'Pojok Ekraf' untuk memperkenalkan produk masyarakat Yogyakarta kepada peserta dari luar daerah, produk kuliner seperti bakpia, bakmi, wedhang uwuh dan batik jumputan juga tersedia dalam Pojok Ekraf tersebut.
Dalam sambutannya Plh.Kepala Dinas Pariwisata DIY Kurniawan, S.Sos., SE.Akt., M.Ec.Dev mengatakan, konkurs Nasional Seni Suara Alam burung derkuku Tingkat Nasional Piala Raja Hamengku Buwono Cup tahun 2023 merupakan wadah bagi penghobi burung derkuku yang bisa memberikan Multiplier effect.
Baca Juga: Selamat Ulang Tahun Pak Prabowo
“Memelihara derkuku tak hanya sekedar hobi saja, tetapi bisa menjadi kegiatan yang meningkatkan ekonomi, menambah kunjungan wisatawan, atraksi wisata, menaikkan lama tinggal serta menggerakkan ekonomi masyarakat khususnya DIY. Melalui event ini diharapkan mampu memberikan Multiplier effect baik kepada peternak, pengrajin sangkar dan rantai pendukung lainnya selain manfaat keberlangsungan kehidupan satwa burung itu sendiri," jelas Kurniawan.
Lebih lanjut Kurniawan mengatakan, PPDSI bekerjasama dengan Dinas Pariwisata DIY didukung Danais DIY menyelenggarakan event ini dengan maksud dan harapan komunitas pecinta burung semakin maju, berkembang mencintai lingkungan utamanya dalam menjaga populasi burung derkuku serta dapat meningkatkan keberagaman wisata di DIY.
Sebagai bentuk penghargaan kepada para juara, di akhir acara juara 1-3 di masing-masing kelas mendapatkan trophy khusus berbentuk replika mahkota raja. Sedangkan untuk doorprice disiapkan 1 buah sepeda motor,2 buah Sepeda gunung, 1 buah televisi LED dan 3 buah sangkar ekslusif.
Baca Juga: Marsda Purn Yunianto Pimpin Deklarasi Purnawirawan TNI - Polri Dukung Pasangan AMIN
Adapun keluar sebagai Juara 1 pada kelas senior adalah Narasoma milik B2W BF dari Godean Sleman, juara 2 Khasantika milik B2W BF dari Godean Sleman dan juara 3 Ilusi milik K.P dari Solo. Juara 1 kelas Yunior adalah Sakri milik Sukaryo dari Sleman, juara 2 Irama Agung milik GBPH.Prabukusumo Yogyakarta, juara 3 Basudewa milik B2W BF Godean. Juara 1 kelas pemula yakni Bintang Shorea milik Shorea BF Sleman, juara 2 Ceng Ho milik Kum Semarang, juara 3 Wayang milik King Kevin Solo. (*)
