Krjogja.com - YOGYA - Saat ini dokumentasi ketika melakukan hobi olahraga menjadi barang wajib bagi siapa saja. Hal ini tak lepas dari berkembangnya sosial media yang menjadi sarana berbagi momen pada teman, keluarga hingga khalayak luas.
Di Jogja, ternyata ada komunitas fotografer sport yang bergabung dalam wadah Jogja Sport Fotografer (JSP). Pada 2021 silam wadah ini terbentuk, dari wadah besar bernama Joglosemar dengan anggota area Yoygyakarta dan Jawa Tengah.
Deki Setiawan, Ketua Komunitas JSP mengungkap bahwa saat ini anggotanya mencapai 52 orang dan hampir seluruhnya berangkat dari penghobi. Mereka memiliki kesukaan memotret, memiliki kamera serta lensa dan kemudian bergerak menjadikan hobi sebagai profesi.
"Jadi memang latarbelakang teman-teman di JSP ini menarik, ada yang polisi, PNS, atlet rugby bahkan kontraktor. Ada fotografer dari atlet rugby yang juga ikut PON dan Porda. Terus ada yang kontraktor, bos besar ikut juga," ungkapnya ketika berbincang dengan KRjogja.com, Sabtu (4/2/2023).
Anggota JSP kerap ikut serta memotret dalam berbagai agenda olahraga mulai sepakbola, sepeda, lari, basket hingga golf. Biasanya, mereka mendapat pekerjaan dari peserta atau pelaku olahraga yang ingin diabadikan momentumnya.
"Kalau paling sering itu fun football, banyak sekali yang main bola ingin diabadikan momennya. Tapi teman-teman juga macam-macam olahraganya, ada yang lari, sepeda sampai golf juga ada. Banyak olahraga," lanjutnya.
Menariknya, di komunitas yang belum dua tahun terbentuk ini, bergabung pula fotografer tim-tim sepakbola besar di DIY seperti PSS, PSIM dan Persiba Bantul. Berkomunikasi lewat grup Whatsapp, para fotografer ini berbagi satu sama lain untuk memperkaya ilmu.
"Malah tidak ada saingan karena tujuan awal juga menjaga harga ketika ada job, biar sehat. Justru banyak yang sering sharing satu sama lain, berbagi. Grup ini banyak manfaatnya selain sumber rejeki untuk job foto tapi juga banyak ilmu yang didapat," lanjutnya lagi.
Saat ini Deki menyebut fotografer sport memiliki potensi untuk menjadi profesi menguntungkan. Dalam sekali sesi foto olahraga, seperti fun football, satu fotografer bisa mengantongi fee mulai Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu.
"Kalau event olahraga lain seperti sepeda, kemarin rata-rata dari Rp 650 ribu sampai Rp 1 juta. Jadi tergantung negosiasi dealnya juga. Kalau fun football antara Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu. Rata-rata teman-teman bisa 2-3 kali job dalam seminggu, kalau rame bisa seminggu full," lanjutnya.
Setiap satu bulan sekali, komunitas JSP akan berkumpul melakukan olahraga bersama, biasanya sepakbola atau mini soccer. Selain bersilaturahmi, mereka berbagi apabila menemukan hal-hal baru dalam dunia fotografi olahraga.
"Kami juga harus update pengetahuan selain alat ya. Bagi kami, ya sport fotografi sudah menjadi profesi yang saat ini bisa menjadi andalan," pungkas Deki. (Fxh)