PRAMANA SH MM, warga Ngaglik Patalan Jetis Bantul, mantan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Daerah (KPPD) DIY wilayah Kabubaten Bantul, atau Samsat Bantul yang baru saja menjalani masa pensiun awal Maret 2022 ini bersemboyan setelah pensiun tidak akan berdiam diri. Tetapi harus punya aktivitas atau kegiatan agar tetap sehat dan terhibur.
"Alhamdulillah semboyan saya bisa saya jalani dengan kegiatan membudidayakan tanaman anggrek yang sudah saya persiapkan 3 tahun sebelum saya menjalani pensiun," ungkap Pramana ketika ditemui di kebun anggreknya.
Sejak awal Pramana memang hobi atau suka memelihara jenis tanaman hias, tetapi kurang tertarik untuk memelihara anggrek. Kebalikan dengan istrinya yang suka memelihara anggrek, dan kalau membeli anggrek selalu minta diantar oleh suaminya, sehingga akhirnya sang suami tertarik juga dan menyukai berbagai jenis tanaman anggrek.
Bahkan berharap membuka kebun anggrek untuk bisnis setelah ia purna tugas. Maka mulailah Pramana berkebun anggrek dengan menempati lahan sekitar 600 meter persegi dibuat bedeng dan dipenuhi ratusan anggrek dari yang masih bibit hingga yang sudah berbunga.
Setelah sekitar 3 tahun mengenali dan menggeluti tanaman anggrek , bertepatan dengan memasuki masa pensiun, tanaman anggreknya sudah banyak yang berbunga dan mulai didatangi pembeli. Beberapa pekan lalu seorang wisatawan Belanda memborong anggrek di tempat Pramana sebanyak 150 pohon anggrek berbagai jenis untuk dibawa ke Bali.
Untuk memasarkan anggreknya sementara Pramana belum memanfaatkan media sosial atau online seperti pada umunya orang menjalani bisnis di era sekarang. Tetapi Pramana cukup dengan informasi 'gethok tular'.
Sebelum membuat kebun anggrek Pramana membuka warung makan dan warung kopi 'Gendal -Gendul di jalan Yogya - Parangtritis Km 2,5. Ketika pengunjung warung menunggu pesanan hidangan tertarik melihat-lihat keindahan bunga anggrek yang lokasi kebunnya bersebelahan dengan warung makan. Sehingga ketika pengunjung pulang dari warung mereka menyempatkan diri membeli anggrek yang menurut mereka harganya lebih murah dibanding di tempat penjualan anggrek lainnya.
Kemudian pembeli anggrek secara 'gethok tular' memberitahukan kepada bobyis anggrek lainnya bahwa harga anggrek di tempat Pramana harganya lebih murah. Alhasil kebun anggrek di tempat Pramana banyak didatangi pembeli.
Berbagai jenis anggrek di tempat Pramana, seperti Bulan, Dendra, Vanda, Catelia dan jenis lainnya. Harga jual antara Rp 50.000 hingga Rp 150.000 menurut jenis dan usianya. Sementara omset penjualan bisa mencapai Rp 20 juta per bulan. Lumayan.(Jdm)