Kisah BUMDes Mangesti Sejahtera, Ubah Limbah Minyak Jelantah jadi Tabungan Emas

Photo Author
- Sabtu, 14 Januari 2023 | 13:40 WIB
Tahapan mengolah minyak goreng bekas menjadi biodiesel (Foto Istimewa)
Tahapan mengolah minyak goreng bekas menjadi biodiesel (Foto Istimewa)

Krjogja.com - LIMBAH minyak goreng bekas termasuk minyak jelantah sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Meski membawa dampak negatif, namun jika diolah menjadi sumber bahan bahan, justru menguntungkan, seperti yang mulai dilakukan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Mangesti Sejatera Desa Gentan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah, sangat dinamis.


Ketimbang didaur ulang menjadi minyak goreng lagi, namun kurang bagus bagi tubuh, lebih baik limbah minyak minyak goreng tersebut diolah menjadi biodiesel. Melalui kerjasama BUMDes Mangesti Sejahtera Desa Gentan dengan Direktorat Pengabdian Masyarakat UGM, limbah minyak goreng bekas tersebut menjadi bahan bakar biodiesel dan efisien menjadi pendapatan BUMDes serta warga masyarakat di desanya.


Melalui kerjasama dengan Direktorat Pengabdian Masyarakat UGM, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mangesti Sejahtera Desa Gentan berupaya mengolah limbah minyak goreng bekas ini menjadi bahan bakar biodiesel secara efisien untuk meningkatkan pendapatan BUMDes Gentan. Direktorat Jendral Energi Baru dan Terbarukan menjelaskan bahwa minyak goreng bekas berpotensi memiliki nilai pasar yang tinggi saat diolah menjadi biodiesel sebagai subtitusi minyak solar.


Menghadapi permasalahan peningkatan limbah ini, Pemerintah Desa bersama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mangesti Sejahtera Desa Gentan, yang dipimpin Didik Haryono SE telah merencanaan pembangunan TPS 3R dan mengimplementasikan kegiatan reduce melalui program “Gelimpah” atau Gentan Peduli Sampah. Dalam program Gelimpah, BUMDes Gentan mengumpulkan berbagai limbah termasuk minyak goreng dari warga untuk dikonversi menjadi tabungan emas melalui kerjasama dengan PT Pegadaian.


Baca Juga


Tim Dosen Sekolah Vokasi UGM Hilirisasi Produk Penelitian 'e-SIMKAGA'


Lokasi 4 Persimpangan ETLE di Yogya, Langgar Marka Jalan Terbanyak


“Setiap limbah minyak goring dari warga yang diserahkan kita, setelah ditimbang dan dikonversi harganya, pembayarannya dimasukkan ke Tabungan Emas Pegadaian, “ujar Didik.


Secara bertahap masyarakat disadarkan untuk menyetorkan limbah ke BUMDes, dengan harga Rp 2.750- 3.500 per liter. Dalam seminggu terkumpul 400 kg. Jumlah tersebut masih kurang dibandingkan kapasitas produksi 150 kg per hari. “Kita akan terus solisialisasi agar warga banyak yang menyetorkan ke BUMDes,” ungkapnya.


Karena minyak goreng bekas yang berhasil dikumpulkan dapat diolah menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis sehingga dapat membantu masyarakat.


Guru Besar Fakultas MIPA UGM Prof Dr rer nat Karna Wijaya selaku ketua tim pelaksana kegiatan mengungkapkan bahwa pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas dapat dilakukan dengan menggunakan senyawa alkohol, khususnya metanol dan katalis homogen kalium hidroksida (KOH) supaya diperoleh biodiesel secara maksimal dan memenuhi standar SNI dengan waktu dan biaya yang efisien.


Minyak goreng bekas dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan biodiesel karena kandungan asam lemak bebasnya yang tinggi dapat dikonversi menjadi biodiesel dan gliserol melalui reaksi transeserifikasi.


Karena terbuat dari limbah, produksi biodiesel ini diharapkan akan meningkatkan perekonomian masyarakat Gentan, juga menjadi sumber energi terbarukan sehingga mendukung gerakan pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mempercepat teraihnya target Zero Net Emissions yang ditargetkan tercapai pada tahun 2060.


-

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berikut Ide Kerja Sampingan Mudah dengan Modal Minim

Selasa, 21 Februari 2023 | 15:47 WIB

Olah Limbah Biomassa Jadi Bahan Bakar Kompor Gas

Senin, 26 September 2022 | 12:16 WIB
X