Banting Stir dari Pembuat Drumband menjadi Face Shield, Covid-19 Membawa Nur Keberuntungan

Photo Author
- Selasa, 30 Juni 2020 | 09:40 WIB
Nur Herwiyanti dan face shield buatannya (Fira Nurfiani)
Nur Herwiyanti dan face shield buatannya (Fira Nurfiani)

ADAGIUM bahwa yang kuat, bukanlah orang yang mampu mengangkat gunung. Tetapi orang yang pintar menyesuaikan zaman. Inilah yang membuat Nur Herwiyanti kreatif. Pandemi covid-19 telah membuatnya bertahan dan berkreasi dengan zaman.

Wanita yang sehari-hari sebelumnya adalah pengusaha alat drum band tersebut, menyadari bahwa pada saat pandemi siapa yang mau main drum band? Larangan untuk berkumpul agar memutus mata rantai penularan Covid-19, berdampak juga pada usahanya. Pesanan alat drum band hanya datang satu dua dari luar Jawa, dan kemudian berhenti. “Saya memaklumi, siapa yang mau main drum band? Kebanyakan pesanan dari sekolah. Tetapi sekolah dilarang tatap muka” katanya.

Tetapi ibu rumah tangga yang juga Sekjen Ikatan Wanita Pengusaha Kota Yogyakarta tersebut pantang menyerah. Pengalamannya mengikuti berbagai seminar dan diskusi kreativitas, membuatnya berpikir untuk bersahabat dengan kondisi dan situasi.

Ratusan masker kain dengan berbagai model sudah dibuat, dan mungkin termasuk salah satu yang dipakai para pembaca . Sebagai pengusaha yang masuk sebagai UMKM, Nur Herwiyanti juga termasuk yang mendapat pesanan dari sejumlah instansi. Tetapi tentu saingan menjadi lebih banyak, karena dimana-mana pengusaha beralih ke industri masker.

Apakah hanya berhenti di masker? Tidak. Ia pernah memproduksi kaus bercorak, batik kemudian kain jumputan.Di rumahnya di Tamansiswa, dijadikan semacam workshop dan galeri sederhana, untuk memajang semua karya-karyanya. Ketika melihat bahan pembuatan alat drum band tersisa banyak di rumahnya, membuatnya berpikir untuk memproduksi face shield. Pelindung wajah dari mika, yang akan semakin dibutuhkan ketika mulai masuk ke era kenormalan baru atau new normal. Bagaimana membuatnya? Itu soal mudah, karena ada di You Tube. Dicobalah, ternyata bagus. Bahkan Face Shieldnya bisa dituliskan nama pemesan atau nama sekolah dan Lembaga.

Kemudian ditawarkan ke sesama teman melalui facebok dan media sosial lainnya. Ternyata pesanan mulai mengalir, bahkan dari luar Jawa kalau dijumlah sudah ribuan. Pemsaran dilakukan sendiri, agar Face Shieldnya berkualitas dikerjakan sendiri. Ternyata para pemesan merasa puas sehingga memesan lebih banyak.

"Allah memang sayang padaku. Doa saya setiap malam dikabulkan. Saya bersyukur tiap hari “Kata ibu berputra 2 orang tersebut. Kini ribuan face shield sudah dihasilkan. (ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berikut Ide Kerja Sampingan Mudah dengan Modal Minim

Selasa, 21 Februari 2023 | 15:47 WIB

Olah Limbah Biomassa Jadi Bahan Bakar Kompor Gas

Senin, 26 September 2022 | 12:16 WIB
X