Krjogja.com - DALAM upaya mencapai efisiensi dan produktivitas, tenaga kerja modern dibanjiri dengan data, kewalahan dengan informasi yang berlebihan, dan terjebak dalam kondisi konektivitas yang terus-menerus. Dengan adanya ketidakpastian lanskap ekonomi, sebuah solusi harus segera dicari.
Masuklah kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI), yang siap merevolusi pekerjaan dan meringankan beban yang kita tanggung.
Dengan menggunakan AI, perusahaan dapat membuka potensi yang belum dimanfaatkan dari tenaga kerja mereka, mengantarkan mereka pada pertumbuhan dan penciptaan nilai yang belum pernah terjadi sebelumnya.
[crosslink_1]
Satya Nadella, Chairman dan CEO di Microsoft menyatakan bahwa generasi baru AI akan menghapus kebosanan kerja dan melepaskan kreativitas.
"Alat-alat yang didukung oleh AI menghadirkan peluang besar untuk mengurangi utang digital, mendorong kompetensi AI, dan memberdayakan karyawan," ujar Nadella dikutip dari keterangan perusahaan.
Untuk membekali para pemimpin dan bisnis dalam menghadapi revolusi AI yang akan datang, sebuah survei komprehensif yang mencakup 31 negara dan melibatkan 31.000 orang telah dilakukan.
Studi ini, yang dilengkapi dengan triliunan sinyal produktivitas do Microsoft 365 dan tren tenaga kerja dari LinkedIn Economic Graph, mengungkap tiga wawasan penting yang menuntut perhatian para pemimpin bisnis saat mereka memulai adopsi AI yang cepat dan bertanggung jawab.(*)