karier

Banyak Pilot 'Lupa Terbang' Akibat Covid-19

Minggu, 31 Januari 2021 | 16:10 WIB

SEORANG pilot yang bersiap mengeluarkan jet penumpang dari sebuah hanggar bandara lupa melepaskan rem parkir, merusak sebagian kendaraan derek yang mencoba menarik pesawat ke landasan pacu.

Pilot lain memiliki begitu banyak kesulitan mendaratkan jet penumpang pada hari yang berangin sehingga butuh tiga percobaan sebelum pesawat berhasil mendarat.

Dalam insiden lain, seorang asisten pilot atau perwira pertama (first officer) lupa menyalakan mekanisme anti-icing yang memastikan ketinggian dan sensor kecepatan udara di bagian luar pesawat tidak terhalang oleh es. Beruntung bagi para penumpang, pesawat menyelesaikan penerbangannya tanpa masalah.

Insiden-insiden ini adalah diantara setidaknya selusin kesalahan terbang dan kesalahpahaman dari para pilot dan asisten pilot sejak Mei 2020, karena tidak berlatih akibat pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, pandemi telah menekan drastis angka perjalanan udara ke tingkat terendah dalam beberapa dekade, menyebabkan para penerbang itu jarang atau bahkan berhenti mengudara untuk sementara waktu.

"Karena saya tidak terbang dalam beberapa bulan, (keahlian) saya berkarat," kata perwira pertama yang lupa mengaktifkan mekanisme anti-icing dalam laporan anonim ke sistem pelaporan keselamatan penerbangan yang dijalankan oleh NASA, sebagaimana dikutip dari kantor berita Jerman DPA, dikutip pada Minggu (30/1/2021).

"Saya merasa bahwa ingatan saya cukup kuat, tetapi pada kenyataannya saya harus mengambil beberapa waktu untuk meninjau (prosedur operasi standar)."

"Kunci untuk terbang dengan aman adalah frekuensi (jam terbang)," kata Richard G. McSpadden Jr., wakil presiden senior di Aircraft Owners and Pilots Association's Air Safety Institute.

"Anda tidak akan tajam jika Anda belum terbang untuk sementara waktu."

Sejak dimulainya pandemi Covid-19, maskapai penerbangan telah secara dramatis mengurangi jumlah penerbangan harian di beberapa rute dan, dalam beberapa kasus, menghilangkan layanan ke tujuan berpenumpang rendah.

Pada April dan Mei 2020, jumlah lepas landas harian di AS turun menjadi sekitar 75 persen di bawah tingkat pra-pandemi.

Namun, pelonggaran protokol kesehatan dalam beberapa bulan terakhir memicu peningkatan jumlah lepas landas menjadi 43 persen. Angka itu masih di bawah periode pra-pandemi, menurut data industri penerbangan yang dikutip dari DPA.

Akibatnya, beberapa pilot telah kembali bekerja setelah 'dikandangkan' hingga empat bulan.

Halaman:

Tags

Terkini

Ini Tahapan dan Tes Seleksi CPNS

Senin, 6 Oktober 2025 | 11:30 WIB

Simak Lur, Ini Tips Cari Kerja Freelance

Senin, 19 Juni 2023 | 19:57 WIB